Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Oversubscribed 31,74 Kali, Saham Produsen Makanan Bayi (NAYZ) Anjlok 10 Persen
6 Februari 2023 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Emiten yang bergerak di bidang industri makanan bayi , PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (Perseroan), mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham NAYZ.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sistem e-IPO, perseroan mencatatkan telah mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 31,74 kali. Adanya kelebihan permintaan ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor terhadap kondisi Perseroan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan di masa mendatang.
Perseroan menawarkan sebanyak 510 juta saham atau sebanyak 20 persen dari total kepemilikan saham setelah penawaran umum. Dalam proses penawaran umum perdana saham ini, Perseroan telah memilih PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran umum telah dilaksanakan pada 31 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023 dan saham dicatatkan di BEI.
ADVERTISEMENT
Melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini, perseroan telah mengumpulkan dana sebanyak Rp 51 miliar. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk beberapa kepentingan, di antaranya Rp 4,21 miliar digunakan oleh perseroan untuk belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Pembelian tanah ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik.
Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan peralatan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur. Sisanya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, marketing dan promosi, dan biaya operasional.
Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Tbk, Lutfiel Hakim, mengatakan setelah hampir 7 tahun bersama dengan ibu Indonesia, sudah saatnya NAYZ menjangkau lebih banyak lagi pasar dan produk.
ADVERTISEMENT
“Dengan IPO, kami ingin manfaat produk ini betul-betul menjangkau konsumen di mana pun berada, didukung pengembangan inovasi produk yang lebih maksimal,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/2).
Lutfiel menjelaskan jika kelahiran bayi di Indonesia saat ini ada di angka 4,8-5 juta per tahun, dan itu cukup menjadi dasar kenapa produk-produk terkait keperluan bayi banyak diminati.
“Kami punya positioning yang berbeda dan unik, sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bisa dimasak dari rumah (homemade), tapi juga memberikan added value berupa bahan organik dan terfortifikasi yang mencukupi micronutrient bayi. Pada dasarnya produk ini Indonesia sekali. Baik sumber bahan baku maupun cita rasanya,” terang Lutfiel.