Pabrik Air Minum Milik Indra Karya di Surabaya Beroperasi Tahun Depan

22 November 2018 18:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sistem penyediaan air minum (SPAM). (Foto: Antara/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sistem penyediaan air minum (SPAM). (Foto: Antara/Nova Wahyudi)
ADVERTISEMENT
Konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) masyarakat Indonesia mengalami pertumbuhan sekitar 10 hingga 12 persen per tahun. Peluang ini yang kemudian ditangkap oleh perusahaan konsultan BUMN di bidang pengembangan sumber daya air, PT Indra Karya (Persero).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Indra Karya, Milfan Rantawi, mengatakan saat ini progres pembangunan pabrik tersebut masih dalam tahap studi kelayakan (Feasibility Study). Dalam membangun pabrik baru ini, Indra Karya menggandeng anak usaha PT Pelindo III, yakni PT Pelindo Energi Logistik (PEL) dan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Untuk tahap awal, perusahaan siap menggelontorkan Rp 20 miliar.
"Kami melihat sinergi yang bagus di sini karena SIER punya lahan dan punya gedung. Nah, dari sisi teknologi itu dari Indra Karya," katanya saat ditemui di Press Room Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (22/11).
Milfan kemudian mengatakan kalau Surabaya dipilih jadi lokasi pabrik baru AMDK karena potensi permintaan dan banyaknya perusahaan BUMN di sana. Sebab, selama ini produk air minum Indra Karya berlabel In Fresh hanya dipasarkan di lingkungan perusahaan dan kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
Dirut PT Indra Karya Milfan Rantawi.
 (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT Indra Karya Milfan Rantawi. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
"Kami selama ini sudah masuk ke Kementerian BUMN dan 21 BUMN lainnya," katanya lagi.
Nantinya, kapasitas pabrik AMDK di Surabaya ini mampu memproduksi sebanyak 5 ribu galon air, 12 ribu botol air minum ukuran 600 ml, dan 7 ribu botol air minum ukuran 330 ml. Tingkat utilisasi pabrik di awal operasi direncanakan dapat mencapai maksimal 50 persen.
"Kami targetkan Maret tahun depan selesai. Untuk kapasitas terpasang di tahun pertama pabrik berdiri nanti diperkirakan masih capai 40 persen, kalau permintaan sudah banyak baru akan kami pasang hingga 100 persen. Harapan kami, bisa balik modal dalam jangka waktu 5 tahun," ungkapnya lagi.
Selama ini, Indra Karya sudah menjual produk air minum dalam kemasan dengan label In Fresh sejak Juli 2018. Pihaknya masih menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta dalam memproduksi air minum tersebut.
ADVERTISEMENT