Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pabrik Anoda PT Indonesia BTR New Energy Beroperasi, Nilai Investasi Rp 7,8 T
7 Agustus 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pabrik ini memproduksi anoda berkualitas tinggi yang diproduksi melalui sumber daya lokal. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, pabrik ini merupakan upaya meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri. Selain itu, produk anoda yang dihasilkan mampu bersaing di luar negeri.
"Dengan keberadaan PT Indonesia BTR New Energy, kita tidak hanya mengolah bahan mentah tetapi juga menciptakan produk bernilai tinggi yang siap bersaing di pasar global," ujar Jokowi di Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (7/8).
Pabrik yang telah dibangun selama 10 bulan itu akan mampu memproduksi 80 ribu ton material anoda per tahun. Delapan puluh ribu ton material yang diproduksi dalam satu tahun itu setara dengan 1,5 mobil listrik.
Pabrik yang diresmikan merupakan realisasi tahap pertama dengan nilai investasi sebesar 478 juta dolar AS. Bila nanti, pembangunan tahap II pabrik rampung, maka Indonesia akan mampu memproduksi material anoda setara 3 juta mobil listrik.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga menegaskan pentingnya kerja sama antara semua pihak untuk menjaga kelancaran operasional.
"Dan memastikan bahwa manfaat dari investasi ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat," tegas Jokowi.
Sementara itu Bupati Kendal Dico Ganinduto menegaskan, nantinya produk pabrik ini akan diekspor ke luar negeri. Ia juga siap mendukung investasi atau proyek besar ini.
"Nantinya hasil dari pabrik ini akan diekspor. Ini baru tahap I, setelah tahap II sejarah baru karena Kendal akan menjadi rumah produsen bahan anoda baterai lithium-ion terbesar di dunia," kata Dico.
Untuk diketahui, dengan berdirinya PT Indonesia BTR New Energy, total investasi KIK Kendal kini telah mencapai Rp 78.4 triliun selama 3 tahun terakhir.
Selain itu, adanya KiK juga menyerap hampir 50,000 pekerja. Selama 2024, total investasi telah mencapai 64% atau Rp 11,3 triliun dari target 2024 sebesar Rp 17.7 triliun.
ADVERTISEMENT