Pabrik Baterai Mobil Listrik LG Rp 142 T di Karawang Siap Dibangun Juli 2021

19 Juni 2021 14:08 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perusahaan LG Foto: Steve Marcus/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perusahaan LG Foto: Steve Marcus/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan pabrik baterai kendaraan listrik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG asal Korea Selatan siap groundbreaking pada akhir Juli 2021. Pabrik tersebut akan dibangun di Kota Deltamas, Karawang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
“Ini untuk LG mulai groundbreaking akhir Juli ini atau paling lambat Agustus awal,” ujar Bahlil dalam dapat koordinasi nasional BPP HIPMI, Sabtu (19/6).
Adapun pembangunan tahap pertama ini rencananya akan memiliki kapasitas produksi baterai mencapai 10 gigawatt hour (GWh), yang nantinya akan dipakai untuk kendaraan listrik dari Hyundai.
Investasi pabrik baterai untuk mobil listrik itu akan menjadi yang pertama di Asia, bahkan di dunia. Nilai investasinya diperkirakan mencapai USD 9,8 miliar atau sekitar Rp 142 triliun.
“Kita sudah bangun kerja sama LG USD 9,8 billion atau senilai Rp 142 triliun. Ini investasi terbesar pasca reformasi, baru kali ini masuk, sudah masuk,” jelasnya.
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Mengutip keterangan Kementerian Investasi, investasi strategis di industri sel baterai kendaraan listrik ini merupakan yang pertama dilakukan dalam sepanjang sejarah Indonesia. Fasilitas produksi baterai ini terintegrasi dengan fasilitas penambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri precursor dan katoda.
ADVERTISEMENT
Bahlil sebelumnya mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mengawal proses ini dan memohon dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan industri baterai listrik di Indonesia yang terintegrasi dan berorientasi ekspor.
“Setelah melalui proses panjang, kami bersyukur proses groundbreaking ini akhirnya akan segera dimulai. Pekerjaan ke depan akan semakin besar untuk membangun industri baterai yang terintegrasi di Indonesia,” ujarnya Senin (24/5).