Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pabrik Minyak Makan Merah di Sumut yang Diresmikan Jokowi Dikelola Koperasi
15 Maret 2024 11:54 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menuturkan peran koperasi dalam hilirisasi kelapa sawit selain untuk memperhatikan kesejahteraan petani, juga untuk menyediakan minyak goreng sehat dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, hilirisasi kelapa sawit menjadi minyak makan merah oleh koperasi bertujuan untuk memastikan agar petani semakin sejahtera, memastikan keberlanjutan pasokan minyak goreng sehat dengan harga terjangkau untuk masyarakat,” kata Teten melalui keterangan tertulis, Jumat (15/3).
Teten menilai minyak makan merah mampu jadi alternatif minyak goreng sehat, karena mengandung senyawa alami kelapa sawit. Bahkan, kata Teten, minyak makan merah juga dapat digunakan untuk mengatasi stunting.
Teten menjelaskan pabrik tersebut merupakan basis produksi minyak makan merah pertama di Indonesia dan menjadi bagian dari tiga pilot project minyak makan merah yang bekerja sama dengan PTPN.
ADVERTISEMENT
“Selain tiga pilot project tersebut, saat ini kami juga sedang menyiapkan skema mandiri dari Koperasi Petani Sawit Rakyat di sejumlah lokasi, untuk mereplikasi pabrik minyak makan merah di Pagar Merbau,” ujar Teten.
Lokasi skema mandiri dari Koperasi Petani Sawit Rakyat tersebut meliputi Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan; Kabupaten Pelalawan, Riau; Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, dan di provinsi lainnya yang disiapkan.
Teten berharap ke depan setiap 1.000 hektare perkebunan sawit yang dikelola oleh koperasi dapat dilengkapi dengan pabrik minyak makan merah sebagai infrastruktur pelengkapnya.
Teten mengungkapkan, saat ini lebih dari 40 persen lahan perkebunan sawit di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh petani swadaya. Namun, ia menyayangkan berpuluh-puluh tahun petani sawit dihadapkan dengan persoalan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang naik turun dan penuh ketidakpastian.
ADVERTISEMENT
“Pada sisi lain, kita juga menghadapi pasokan dan harga minyak goreng di pasar yang juga sangat dinamis. Bahkan, pernah pada satu waktu langka di pasaran dengan harga melambung tinggi,” ungkap Teten.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berbicara mengebai potensi kelapa sawit di Indonesia saat meresmikan pabrik minyak makan merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, pada Kamis (14/3). Pabrik ini merupakan pabrik minyak makan merah pertama di Indonesia.
“Negara kita Indonesia ini memiliki 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit. Dan 40,5 persennya adalah milik petani. Artinya adanya 6,2 juta hektare itu milik petani. Dan, kita ingin nilai tambah itu ada dalam negeri," kata Jokowi.
"Oleh karena itu, kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani sawit utama yang sudah dalam bentuk koperasi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi menilai minyak makan merah akan siap bersaing di pasar. Terutama karena harganya lebih murah dari minyak biasanya.