news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pabrik Oleokimia Milik Sinar Mas Cepsa Senilai Rp 4,7 T Mulai Operasi

14 September 2017 17:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Sinar Mas Cepsa di Dumai (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Sinar Mas Cepsa di Dumai (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sinar Mas Cepsa hari ini meresmikan pabrik oleokimia pertamanya di Indonesia. Nilai investasi yang digelontorkan perusahaan untuk membangun pabrik ini adalah senilai 300 juta Euro atau setara Rp 4,77 triliun.
ADVERTISEMENT
Pabrik yang dibangun selama dua tahun tersebut akan memproduksi alkohol lemak (fatty alcohol) dari minyak inti sawit. Fatty alcohol digunakan sebagai bahan utama pembuatan produk sehari-hari seperti bahan pembersih rumah tangga dan produk perawatan pribadi.
Sinar Mas Cepsa adalah perusahaan patungan antara Sinar Mas Agribusiness and Food yang tidak lain adalah perusahaan kelapa sawit terbesar kedua di dunia dan Cepsa yaitu perusahaan energi terpadu dan terkemuka yang berpusat di Madrid, Spanyol. Cepsa dikenal sebagai pemimpin di dunia dalam produksi alkilbenzena linier (LAB) yang digunakan untuk membuat deterjen berbahan dasar organik yang dapat terurai (biodegradable).
Pabrik Sinar Mas Cepsa di Dumai (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Sinar Mas Cepsa di Dumai (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
Acara peresmian pabrik Sinar Mas Cepsa di Indonesia yang berlokasi di Dumai Provinsi Riau ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman serta Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Franky Widjaja, juga CEO Cepsa Pedro Miro.
ADVERTISEMENT
"Usaha patungan ini diciptakan dengan visi untuk menjadi produsen alkohol lemak berbasis nabati serta turunannya yang terdepan dengan skala global dan dengan pasokan bahan baku yang berkelanjutan. Integrasi vertikal Sinar Mas Cepsa dan peluncuran pabrik di Dumai ini merupakan langkah penting yang kami lakukan untuk mencapai visi ini. Melalui usaha patungan ini kami dapat meningkatkan nilai tambah bagi produk turunan kelapa sawit dan terus mencipatakan lapangan kerja di Indonesia," kata Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness and Food, Franky Widjaja di lokasi acara, Kamis (14/9).
Sementara itu, Vice Chairman dan CEO Cepsa, Pedro Miró menambahkan, perusahaannya memiliki portofolio yang luas khususnya untuk industri kimia. Menambah rantai nilai alkohol lemak berbasis nabati merupakan cara terbaru perusahaan dalam rencana internasionalisasi.
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
"Divisi kimia Cepsa adalah kunci utama dalam strategi pertumbuhan kami dan sangatlah penting bagi kami untuk bermitra dengan para ahli dalam bidangnya yang terpercaya dan bereputasi baik," timpalnya.
Sedangkan, CEO Sinar Mas Cepsa, Kung Chee Whan berpendapat, Cepsa memang ingin memperluas portofolio petrokimia dengan produk berbasis nabati. Oleh karena itu, perusahaan akhirnya bermitra dengan Sinar Mas Agribusiness and Food yang dikenal sebagai salah satu produsen kelapa sawit terkenal di dunia. Bentuk kemitraan yang menggabungkan kekuatan dari kedua sisi terlihat dari pabrik ini.
Secara umum, pabrik ini memanfaatkan teknologi dan keahlian Cepsa pada oleokimia dan mengandalkan bahan baku yang berkelanjutan dari Sinar Mas Agribusiness and Food. Ini adalah pertama kalinya Cepsa memproduksi bahan kimia yang tidak berasal dari minyak namun berbasis nabati.
ADVERTISEMENT
Vice Chairman dan CEO Cepsa, Pedro Miró (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Vice Chairman dan CEO Cepsa, Pedro Miró (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
"Lokasi baru, bisnis baru, dan juga pasar yang baru," singkat kata Deputy CEO Sinar Mas Cepsa, José María Solana.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 160.000 metrik ton alkohol lemak/tahun. Penjualan alkohol lemak berbasis nabati kian diminati sebagai bahan baku untuk produk perawatan pribadi dan deterjen cair. Fokus utama penjualan dari produk yang dihasilkan dari pabrik ini adalah pasar-pasar di Asia.
Pabrik ini secara langsung menyerap lapangan pekerjaan sebanyak 300 orang. Selain itu, pabrik ini juga sebagai salah satu dukungan pertumbuhan industri bahan kimia di Indonesia melalui transfer pengetahuan serta penerapan teknologi terdepan dalam memproduksi alkohol lemak dari bahan baku nabati yang berkelanjutan.
Franky O Widjaja (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Franky O Widjaja (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
Pabrik di Dumai sepenuhnya telah beroperasi. Pabrik ini mampu menghasilkan listrik sendiri, mengolah limbah dan mengelola logistiknya sendiri. Selain itu, pabrik ini memiliki lokasi yang strategis, bersebelahan dengan Kilang minyak Lubuk Gaung milik Sinar Mas Agribusiness and Food yang memasok minyak inti sawit untuk pabrik tersebut. Kilang Minyak Lubuk Gaung telah memperoleh sertifikasi RSPO dan dapat ditelusuri asal bahan bakunya.
ADVERTISEMENT