Pabrik Oreo Raih Laba Rp 94,1 Triliun di Kuartal I 2018

2 Mei 2018 12:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cadburry Oreo (Foto: Instagram: @the_hungryrider)
zoom-in-whitePerbesar
Cadburry Oreo (Foto: Instagram: @the_hungryrider)
ADVERTISEMENT
Produsen aneka makanan dan minuman di pasar global, Mondelez International Inc mencatatkan laba bersih pada kuartal I 2018 sebesar USD 6,77 miliar atau sekitar Rp 94,1 triliun (Kurs Rp 13.900). Angka itu melampaui estimasi rata-rata analis, sebesar USD 6,65 miliar atau sekitar Rp 92,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Perusahaan ini memiliki sejumlah produk, yang juga cukup populer di Indonesia. Seperti biskuit Oreo, Ritz, dan belVita, cokelat Cadbury, serta berbagai produk susu dan olahannya.
Dikutip dari Reuters, laba Mondelez itu tumbuh 5,5% dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya. Pertumbuhan laba itu ditopang oleh meningkatnya permintaan makanan ringan di Eropa, yang memberi porsi hampir 40% atau sebesar USD 2,71 miliar dari total laba perusahaan.
Sedangkan porsi terbesar lainnya berasal dari Amerika Utara sebesar 24,1% (USD 1,63 miliar) dan pasar Asia, Timur Tengah, serta Afrika menyumbang 22,7% (USD 1,54 miliar). Namun demikian, pertumbuhan laba dari pasar Amerika Utara turun tipis 1,3%. Pasar yang juga mengalami pelemahan adalah Amerika Latin sebesar 2,1%.
ADVERTISEMENT
Sementara pertumbuhan terbesar diraih dari pasar Eropa 14,4% dan Asia, Timur Tengah, Afrika sebesar 3,4%. Pertumbuhan yang tinggi di pasar tersebut, ditopang oleh produk biskuit Oreo dan belVita.
Ilustrasi Oreo. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Oreo. (Foto: Thinkstock)
"Kami terus melihat tren pertumbuhan kategori camilan, terutama di pasar negara berkembang," kata Chief Executive Officer Dirk Van de Put, yang menduduki posisi itu sejak November lalu.
Mondelez mengantisipasi tekanan pada margin laba operasi pada kuartal II tahun ini, akibat meningkatnya harga bahan baku dan ongkos pengiriman. Potensi kenaikan itu akibat sulitnya mencari tenaga pengemudi, adanya peraturan baru, dan serta kenaikan harga BBM yang lebih tinggi.
Saham Mondelez yang sebelumnya jatuh lebih dari 9% sepanjang tahun ini, naik 1,3% menjadi USD 39,50 atau sekitar Rp 549.050 per saham.
ADVERTISEMENT