Pacu Dekarbonisasi, Pertamina EP Lakukan Injeksi Sumur Pengeboran dengan CO2

24 September 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perwira berkoordinasi di Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Pakugajah Pertamina EP Prabumulih Field, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Perwira berkoordinasi di Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Pakugajah Pertamina EP Prabumulih Field, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Pertamina EP yang merupakan salah satu anak usaha Pertamina Hulu Energi di bidang pengeboran minyak dan gas (migas) berupaya untuk terus meningkatkan produksi sumur hasil pengeboran namun tetap dapat memacu dekarbonisasi.
ADVERTISEMENT
Nantinya, Pertamina EP akan melakukan skema injeksi atau huff and puff menggunakan CO2 yang dihasilkan dari proses lifting migas ke sumur pengeboran.
Langkah ini bakal dilakukan menggunakan teknologi Enhancement Oil Recovery (EOR) guna meningkatkan daya produksi dari suatu sumur pengeboran yang sudah menurun.
“Jadi di sini ada CO2 yang dihasilkan itu digunakan, diinjeksikan menjadi bagian dari teknologi yang disebut peningkatan pemulihan minyak atau Enhancement Recovery (EOR),” kata Danya Dewanti, Asisten Manager Communication Relation Upstream Regional Jawa pada Media Briefing Anugerah Jurnalistik Pertamina di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9).
Pertamina EP akan melakukan skema ini khususnya pada kegiatan operasi Pertamina EP di Zona 7. Di mana zona tersebut meliputi PEP Field Jatibarang, PEP Field Subang dan PEP Field Tambun. Saat ini, Danya menyebut skema ini masih ada di dalam tahap pengembangan atau pilot project.
ADVERTISEMENT
“Nah ini masih dalam tahap pilot, saat ini kita ada di tahun 2024, itu sekarang sudah ada di pilot project,” lanjut Danya.
Danya bilang, ketika skema ini nanti sudah diterapkan dan beroperasi secara penuh maka besaran CO2 yang dapat dikurangi sebagai upaya dekarbonasi adalah 14,62 juta ton per tahun. Ia menyebut target penggunaan skema ini secara penuh diharap tercapai di tahun 2031.
“Jadi harapannya ketika full scale dilakukan tahun 2031, maka akan ada pengurangan potensi, potensi pengurangan CO2 sebesar 14,6 juta ton CO2 per tahun,” kata Danya.
Skema injeksi menggunakan CO2 dengan teknologi EOR disebut Danya akan menjadi salah satu tonggak capaian penting di masa mendatang.
“Saat ini diproyeksikan target utama dekarbonisasi, diset duluan pengurangan emisi CO2 kalau berhasil dan bisa digunakan salah satu untuk EOR milestone penting,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Danya mengungkap langkah ini juga dapat menjadi salah satu kontribusi dari Pertamina EP yang merupakan bagian dari Subholding Upstream dalam upaya pengurangan karbon.
“Harapannya dari Pertamina Upstream juga bisa menyumbangkan dekarbonisasi dengan pengurangan gas emisi CO2 ketika ini sudah diaplikasikan secara penuh tahun 2031,” pungkasnya.