Pakai Avtur dari Sawit, Boeing 737 Garuda Terbang Mulus Soetta-Pelabuhan Ratu

10 Oktober 2023 12:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat jenis Boeing 737-800 NG yang didatangkan Garuda Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat jenis Boeing 737-800 NG yang didatangkan Garuda Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Garuda Indonesia sukses menerbangkan pesawat Boeing 737-800NG miliknya menggunakan bahan bakar avtur dari minyak sawit. Rute yang diterbangi pada Rabu (4/10) itu, dari Bandara Soekarno-Hatta ke kawasan udara Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan uji coba bioavtur J2.4 tersebut menggunakan pesawat B737-800NG PK -GFX dengan mesin pesawat CFM56-7B. Sebelum penerbangan, bioavtur J2.4 tersebut juga telah melalui serangkaian prosedur Engine Ground Run Test dengan menggunakan armada yang sama di Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.
“Kesuksesan uji coba ini menjadi optimisme tersendiri bagi langkah kita bersama untuk merealisasikan mimpi besar mewujudkan green energy pada ekosistem aviasi Indonesia untuk mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission, yang ditargetkan pada 2060 mendatang,” kata Irfan melalui pernyataan resmi, Selasa (10/10).
Setelah melewati seluruh rangkaian pengujian, dia menambahkan, Garuda Indonesia berkomitmen menerapkan sustainable aviation fuel (SAF) dalam penerbangan-penerbangan komersial.
"Dengan hasil tersebut, selanjutnya Garuda Indonesia siap untuk menjajaki penggunaan SAF tersebut pada lini penerbangan komersial," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Uji coba ini dilakukan melalui kolaborasi Garuda Indonesia dengan Pertamina. Selain itu juga didukung penuh oleh Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub, serta Tim Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pengembangan Bioavtur J2.4 telah dilakukan Pertamina sejak 2014, melalui sejumlah tahapan. Tahap pertama ditandai dengan proses ‘Hydrodecarboxylation’, output-nya adalah produksi diesel biohidrokarbon dan bioavtur dalam skala laboratorium.
Sementara di tahap ke-2 ditandai dengan proses ‘Hydrodeoxygenation’, di mana Pertamina telah berhasil memproduksi diesel biohidrokarbon yang lebih efisien. Puncaknya, pada 2020, unit Kilang Dumai berhasil memproduksi Diesel biohidrokarbon D-100 yang 100 persen berasal dari bahan baku nabati yaitu Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO).
ADVERTISEMENT
RBDPO adalah minyak sawit yang sudah melalui proses penyulingan untuk menghilangkan asam lemak bebas serta penjernihan untuk menghilangkan warna dan bau. Tahap awal tersebut menjadi langkah penting pengembangan green product termasuk green diesel dan bioavtur.