Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pakai Sneakers Merah, Jokowi Akan Resmikan PLTB Sidrap Kapasitas 75 MW
2 Juli 2018 11:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo mengunjungi Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Di sana, Jokowi akan meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB ) Sidrap dengan kapasitas mencapai 75 MW.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Senin (2/7), Jokowi dan Iriana tiba di Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, pukul 10.50 WITA. Jokowi tiba dengan menggunakan kemeja putih lengan panjang digulung, celana panjang hitam, dan sepatu sneakers merah. Sedangkan Iriana mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam dan sepatu hitam.
PLTB Sidrap ini merupakan PLTB pertama yang beroperasi di Indonesia. PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.
Selain meresmikan PLTB Sidrap, masih di tempat yang sama, Jokowi akan meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya 2x100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi 2x135 MW. Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Jokowi rencananya akan membagikan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat di Lapangan Andi Wakasau, Kota Parepare. Jokowi dan Iriana ke Parepare dari Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin Kabupaten Maros menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.
Petang harinya, Jokowi beserta rombongan akan menuju Kabupaten Wajo untuk bermalam dan melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di keesokan harinya.
Turut mendampingi Jokowi dan Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Sulawesi Selatan adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.