Pakaian Anti Api Buatan Sritex Akan Dipasarkan di Indonesia

8 November 2018 19:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat pelatnas cabor bulu tangkis Asian Para Games 2018 di Hall B Sritex Arena, Surakarta. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat pelatnas cabor bulu tangkis Asian Para Games 2018 di Hall B Sritex Arena, Surakarta. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau yang lebih akrab dikenal dengan nama Sritex akan memasarkan pakaian anti api di Indonesia pada 2019 mendatang. Dibuat sekitar 4 bulan lalu, Fire Fighter's Suit V-Force Max ini laris dipakai para petugas pemadam kebakaran di Hong Kong dan Singapura.
ADVERTISEMENT
General Manager Uniform Sritex Torang mengatakan, pakaian seragam anti api ini menggunakan bahan yang dipakai oleh anggota NASA, yakni Polybenzimidazole (PBI). Bahan ini dikatakan mampu menahan panas hingga suhu 700 derajat celcius.
"Kalau bahan lain, seperti lining itu hanya mampu tahan panas sampai 300 derajat celcius. Sementara ada juga bahan yang biasa dipakai itu namanya Nomex cuma mampu tahan panas sampai 500 derajat celcius," katanya saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/11).
Baju tahan api Sritex Indonesia. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baju tahan api Sritex Indonesia. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
Selain PBI, baju yang terdiri dari 3 layer ini juga menggunakan dua bahan lainnya, seperti lining dan Nomex. Dengan begitu, para petugas yang akan menggunakan seragam ini meskpiun terkena api tidak akan merasakan panas hingga ke kulit.
ADVERTISEMENT
"Jadi sudah diuji dan memang tahan tidak akan merasakan panas sampai kulit. Karena tertahan sampai 3 layer, yang paling luar itu menggunakan PBI, lalu layer kedua pakai Nomex, dan terakhir menggunakan Lining," tuturnya.
Sritex menjual pakaian anti api ini seharga USD 3.000 dolar untuk satu pakaian. Hingga saat ini, pihaknya sudah menjual sekitar 500 unit pakaian anti api ke Hong Kong dan Singapura.
"Rencana di tahun depan kami akan kembangkan ke Indonesia dan Thailand. Di Thailand juga akan ada pameran seperti ini (Indonesia Defence Expo 2018). Pokoknya fokus kami ke Asia Tenggara dulu," tutupnya.