Paket Fisik Terkontrak Pembangunan IKN Sudah 45 Persen, Total Anggaran Rp 83 T

11 Juli 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Rusun ASN di IKN, Jumat 14 Juni 2024. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Rusun ASN di IKN, Jumat 14 Juni 2024. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Imam S Ernawi, mengatakan hingga saat ini progres total pelaksanaan paket fisik terkontrak pembangunan IKN saat ini baru mencapai 45,11 persen.
ADVERTISEMENT
Nilai tersebut terdiri dari 106 paket dan memiliki anggaran kurang lebih Rp 83 triliun.
"Seluruh paketnya itu kurang lebih ada 106 paket. 166 paket itu sudah memiliki anggaran kurang lebih Rp 83 triliun. Secara total progresnya dari seluruh paket ini 45 persen," kata Imam dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (11/7).
Imam menjelaskan, untuk batch 1 proyek IKN yang diadakan upacara peringatan 17 Agustus 2024, progresnya sudah hampir menyentuh 90 persen.
Dalam pemaparannya, Imam bilang bahwa batch 1 ini memiliki 40 paket fisik terkontrak yang di dalamnya ada pembangunan Istana Negara, empat Kantor Kemenko, dan Kantor Sekretariat Presiden. Adapun total pagunya senilai Rp 25 triliun.
"Kalau kita bicara batch 1 saja, yang terutama ini yang sudah gencar-gencarnya kita lakukan seperti istana dan sebagainya itu, itu progresnya secara keseluruhan 88 persen. Isinya termasuk di dalamnya yang batch 1 semuanya ya, 40 paket itu," ujar Imam.
ADVERTISEMENT
Untuk batch 2, Imam mengatakan progresnya sudah mencapai 46,7 persen. Batch 2 ini memiliki 31 paket fisik dengan total pagu anggaran terkontrak senilai Rp 27,68 triliun.
Sementara batch 3 ini memiliki 35 paket dengan total pagu anggaran terkontrak senilai Rp 30,72 triliun
"Tapi dari keseluruhan paket ini, tentu tidak semua itu untuk 17 Agustusan tapi ada yang memang selesai, sekarang pun ada yang tidak selesai, tapi ada juga yang nanti untuk diselesaikan sesuai kontrak ya sebetulnya ya," kata Imam.
"Ada Oktober ada yang September, ada yang akhir tahun, tapi yang kontrak-kontrak 2024 itu bahkan ada sampai awal-awal tahun depan," ujarnya.