PalmCo akan Genjot Produksi Minyak Goreng Menjadi 1,8 Juta Ton per Tahun

10 Januari 2024 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minyak goreng. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minyak goreng. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Subholding PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PalmCo, akan menggenjot produksi minyak goreng. Direktur Utama PalmCo, Jatmiko Santoso, mengungkapkan sudah ada penugasan dari pemerintah ke pihaknya untuk meningkatkan produksi minyak goreng.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah menetapkan ada Program Strategis Nasional (PSN) di mana di antara lain menugaskan PTPN meningkatkan kapasitas minyak goreng antara lain 4 kali dari target 2026,” kata Jatmiko dalam diskusi Refleksi Industri Sawit 2023 dan Tantangan Sawit dan Tantangan Masa Depan di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan pada Rabu (10/1).
Berdasarkan data yang dipaparkan Jatmiko, produksi crude palm oil (CPO) akan ditingkatkan dari semula 2,67 juta ton menjadi 3,57 juta ton per tahun. Sementara, produksi minyak goreng akan ditingkatkan dari 460.000 ton menjadi 1,8 juta ton per tahun.
Jatmiko mengatakan ketika krisis minyak goreng kembali melanda Indonesia, pemerintah dapat meminta PT Perkebunan Nusantara untuk menggelontorkan stok agar dapat mengintervensi pasar.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan UU nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, sementara program revitalisasi industri gula dan hilirisasi industri kelapa sawit merujuk kepada Peraturan Menko Bidang Perekonomian (Permenko) nomor 9 tahun 2022 Perubahan Daftar Strategis Nasional.
Indonesia pernah mengalami kelangkaan pasokan minyak goreng pada Desember 2021 sampai awal 2024. Minimnya pasokan saat itu membuat harga minyak goreng sempat tembus Rp 20.000 per liter.