Pameran Dagang CIIE dan Komitmen China Terhadap Keterbukaan pada Pasar Global

14 November 2024 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
China International Import Expo (CIIE) edisi ke-7 digelar di Shanghai, China. Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
China International Import Expo (CIIE) edisi ke-7 digelar di Shanghai, China. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
China kembali menggelar China International Import Expo (CIIE) di Shanghai yang berlangsung pada 5-10 November 2024. Ini merupakan gelaran pameran dagang internasional ke-7 yang digelar oleh pemerintah China.
ADVERTISEMENT
Sejumlah kepala negara diundang untuk menghadiri pembukaan CIIE di National Exhibition and Convention Center (NECC). Mereka adalah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Uzbekistan Abdulla Aripov, Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Perdana Menteri Kazakhstan Olhas Bektenov, Perdana Menteri Mongolia Luvsannamsrai Oyun-Erdene, dan Perdana Menteri Serbia Milos Vucevic.
Sementara dari pemerintah China, hadir Perdana Menteri Li Qiang. Dalam pernyataan kuncinya, Li menyatakan CIIE merupakan event yang penting bagi China untuk memperluas kerja sama global. Menurutnya, CIIE menguntungkan semua pihak.
Li juga mengatakan, CIIE merupakan ajang bagi China untuk terus memperluas jangkauan keterbukaan mereka terhadap pasar global dan menjadikan pasar China yang sedang berkembang pesat menjadi kesempatan yang baik untuk dunia.
ADVERTISEMENT
“Menjadi tuan rumah CIIE merupakan langkah yang penting bagi China untuk memperluas keterbukaan dan kerja sama yang mewakili komitmen serius China terhadap dunia,” kata Li.
Menurut Li, jika CIIE pertama merupakan undangan satu arah dari China terhadap pasar global, maka edisi berikutnya dari CIIE merupakan komitmen bersama China dan pasar global.
Li mengatakan, proses keterbukaan ini membutuhkan waktu yang panjang sehingga diperlukan konsensus yang kuat dengan terus menjaga komitmen satu sama lain. Untuk itu, Li mengajak semua pihak untuk mematuhi tatanan dan aturan ekonomi dan perdagangan internasional.
“Kita harus mengejar keuntungan yang lebih baik. Namun, keterbukaan akan lebih efisien jika didasarkan pada benefit sharing. Kita harus menyingkirkan mentalitas winner takes all,” ujarnya.
China International Import Expo (CIIE) edisi ke-7 digelar di Shanghai, China. Foto: Nadia Riso/kumparan
Li mengatakan, China akan lebih memperluas keterbukaan kelembagaan dan secara aktif menyelaraskan diri dengan aturan ekonomi dan perdagangan internasional. Li juga berjanji China akan berupaya menerapkan strategi peningkatan zona perdagangan bebas percontohan (free trade zone).
ADVERTISEMENT
“Kami akan membuka pasar yang sangat besar, menerapkan keterbukaan dan perlakuan tarif nol untuk semua lini tarif dari negara berkembang dan secara efektif mengubah pasar menjadi peluang global yang besar,” tuturnya.
Selain itu, Li menyatakan China siap melanjutkan koordinasi dan kerja sama yang erat dengan semua pihak dalam organisasi ekonomi internasional, memimpin dalam penjajakan penerapan Perjanjian Fasilitas Investasi untuk Pembangunan, dan bergabung dalam upaya membangun ekonomi dunia yang terbuka.
“Fundamental ekonomi China tetap kuat dan pemerintah China mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan memberikan kontribusi lebih besar bagi pembangunan global dan kesejahteraan umat manusia,” pungkasnya.
Ada 3.496 peserta dari 152 negara dan organisasi internasional yang berpartisipasi dalam CIIE ke-7, dan ada lebih dari 400 produk hingga teknologi yang dipamerkan. Produk-produk yang dipamerkan di antaranya consumer goods, produk pertanian, hingga alat kesehatan.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga kembali berpartisipasi dalam CIIE edisi ke-7 ini. Sejumlah perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam CIIE edisi ke-7 di antaranya Huayou Indonesia, Astra, Merdeka Copper Gold, Dexin Group, Wings Food (Mie Sedap), dan Mayora.