Panca Global Bidik Investasi Baru, Cari Dana Segar Lewat Rights Issue

30 Mei 2018 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Bursa Efek Indonesia (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Bursa Efek Indonesia (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) melakukan spin off pada lini bisnisnya. Saat ini, bisnis perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek telah dialihkan kepada anak usahanya yakni PT Panca Global Sekuritas. Sehingga, saat ini perseroan sedang mengkaji untuk membuka lini bisnis baru.
ADVERTISEMENT
“Hampir seluruh aset dan kewajiban dialihkan ke perusahaan anak yang sudah memiliki izin sejak akhir tahun lalu. Pada 5 Maret 2018, anak perusahaan mulai beroperasi sebagai perusahaan perantara dan penjamin emisi,” ungkap Direktur Utama PT Panca Global Kapital Hendra H. Kustarjo di Gedung BEI, Kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (30/5).
Menurut Hendra, pihaknya saat ini telah mengembalikan izin bisnis sebelumnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga perseroan kini tengah menunggu surat pencabutan izin tersebut oleh OJK. Meski demikian, Hendra masih enggan menyebutkan secara rinci rencana bisnis ke depan pasca spin off tersebut. Hendra mengatakan, ada banyak pilihan dan pertimbangan yang akan diambil.
Public Expose PT Panca Global Kapital. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose PT Panca Global Kapital. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
“Belum bisa kami ungkapkan. Bisa jadi ke sektor industri pabrikan, perdagangan. Perubahan usaha bisa masuk sektor cukup luas. Bisa saja ke fintech,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, perseroan berencana melakukan rights issue guna mendapat dana segar. Dana tersebut nantinya yang akan menentukan arah investasi perseroan.
“Kami belum bisa ungkapkan sebelum rights issue terlaksana. Setelah rights issue kurang lebih ada Rp 220 miliar dana tambahan. Sehingga kami lebih leluasa untuk memilah investasi,” ujarnya.
Per akhir Desember 2017, laba bersih perusahaan tercatat mencapai Rp 31,63 miliar, naik sebesar 30,24% dibandingkan 2016 yang hanya Rp 24,28 miliar. Sedangkan jumlah pendapatan usaha tercatat senilai Rp 30,66 miliar. Angka tersebut naik sebesar 28,08% dibandingkan pendapatan usaha pada tahun sebelumnya yang hanya Rp 23,93 miliar.