Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penawaran tersebut merupakan yang terbesar dalam obligasi mata uang dolar AS yang pernah diterbitkan pemerintah. Dilansir Reuters, Selasa (7/4), Pandemic Bond juga menjadi obligasi pemerintah dengan tenor terlama yang diterbitkan negara-negara Asia.
Kesepakatan tersebut dilakukan dalam waktu semalam (overnight) di AS dan dijual dengan tenor selama 10,5 tahun dan 30,5 tahun dengan nilai masing-masing USD 1,65 miliar. Selain itu, ada juga USD 1 miliar untuk tenor 50 tahun.
Pandemic Bond akan digunakan pemerintah untuk mendanai penanganan virus corona di Indonesia. Dari penawaran Pandemic Bond itu, pemerintah belum menentukan berapa yang akan dimenangkan.
Dirjen Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman pun enggan menjelaskan detail kapan waktu penyelesaian transaksi atau settlement Pandemic Bond dan berapa kisaran yang akan diambil pemerintah.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat virtual dengan Komisi XI DPR RI, Senin (6/4), Sri Mulyani mengatakan SBN yang diterbitkan pemerintah dengan nama Pandemic Bond tersebut ditargetkan mencapai Rp 449,9 triliun.
Nantinya, Pandemic Bond juga akan digunakan untuk menutup pelebaran defisit anggaran dalam APBN 2020 yang diperkirakan hingga Rp 853 triliun atau 5,07 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).