Pandu Sjahrir Beberkan Siasat TBS Energi Kurangi Emisi Karbon 2030

10 November 2022 13:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media Briefing Launching Towards Better Society 2030 di Seribu Rasa Gunawan, Kamis (10/11/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Media Briefing Launching Towards Better Society 2030 di Seribu Rasa Gunawan, Kamis (10/11/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) Pandu Patria Sjahrir membeberkan siasat perusahaan mengejar target emisi karbon atau carbon neutrality di tahun 2030 yang akan diterapkan pada lini bisnis perseroan.
ADVERTISEMENT
Target ini sesuai dengan kesepakatan dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau COP26 di Glasgow, Skotlandia pada tahun lalu.
Untuk penerapan konsep berkelanjutan (sustainability) yang lebih menyeluruh, TBS memutuskan menambah beberapa komitmen lain mencakup 3 pilar keseluruhan, yaitu E (Environment/Lingkungan), S (Social/Sosial), G (Governance/Tata Kelola). Serangkaian komitmen ini disebut Towards a Better Society 2030 (TBS2030). Komitmen ini terdiri dari 12 tujuan yang menjadi acuan dan peta jalan perusahaan dalam menjalani bisnis, dari level strategis sampai operasional di lapangan.
Melalui komitmen ini TBS berupaya menunjukkan bahwa faktor sustainability secara langsung terintegrasi dalam model bisnis TBS dan bukan inisiatif terpisah. TBS juga berkomitmen untuk membawa sustainability ke tingkat yang lebih tinggi, yang mengintegrasikan rasa hormat terhadap lingkungan, kepedulian terhadap sesama, dan perilaku bisnis yang bertanggung jawab melalui The Stretch Goals yang dibagi dalam tiga dimensi yaitu Thriving Environment (Lingkungan yang Lestari), Empowered People (Masyarakat Berdaya) dan Trusted Partner (Mitra Tepercaya).
Pandu Patria Sjahrir. Foto: Instagram/@pandusjahrir
“Kami tidak mengeklaim kami memiliki semua jawaban untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi kami mencoba terus meningkatkan diri untuk menjadi lebih baik. TBS2030 adalah cara bagi kami untuk mengambil bagian dalam tujuan global dan mendukung agenda Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero pada tahun 2060,” ujar Pandu dalam acara Media Briefing Launching Towards Better Society 2030 di Seribu Rasa Gunawan, Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
Sustainability, sambungnya, sudah menjadi kewajiban tersendiri bagi perusahaan. Ia melihat, TBS sudah tidak asing dengan konsep sustainability. Transisi model bisnis TBS membuktikan bahwa sustainability sudah menjadi DNA bagi TBS, yang jauh lebih kuat daripada membuat program-program terpisah di bidang lingkungan atau sosial.
“Di era yang serba terbuka dan transparan ini, sudah tidak ada lagi business model B2B atau B2C, yang ada hanyalah Human to Human (H2H) yang berarti semua berhak untuk tahu apakah perusahaan melakukan kegiatan usahanya secara bertanggung jawab. Yang menjadi penting adalah apa kontribusi perusahaan bagi lingkungan, manusia, dan tata kelola di dalamnya,” imbuhnya.
Lebih jauh lagi, Pandu menjelaskan bahwa transisi model bisnis TBS dari awal sampai dengan hari ini, seperti batu bara, listrik, energi baru terbarukan, dan kendaraan listrik (EV), sebagai bentuk perusahaan bergerak ke arah yang lebih sustainable. Bisa kurangi emisi karbon.
Gojek dan TBS Energi Utama (TOBA) kolaborasi dirikan perusahaan Electrum untuk bangun ekosistem kendaraan listrik. Foto: Dok. TOBA
Ia memberikan contoh, di sektor kendaraan listrik, TBS memiliki perusahaan joint venture dengan GoTo Group bernama Electrum, yang sudah memiliki lebih dari 250 motor listrik di Jakarta yang sudah bisa diakses oleh masyarakat melalui aplikasi Gojek, dan sejauh ini sudah menempuh jarak lebih dari 4 juta kilometer.
ADVERTISEMENT
“Motor Electrum juga baru saja menjadi partner resmi shuttle service provider untuk rangkaian acara B20 dan G20 di Bali. Kita ingin membawa bisnis yang ramah lingkungan ini lebih dekat kepada konsumen,” kata Pandu.
Head of Strategy TBS, Nafi Achmad Sentausa menambahkan, TBS akan mengukur secara spesifik pertumbuhan solusi rendah karbon dalam bisnis perusahaan dengan menggunakan metric persentase kontribusi pendapatan dari portofolio rendah karbon di TBS. Dalam praktiknya, Departemen Strategy di TBS secara rutin melakukan koordinasi dengan Departemen Sustainability untuk memastikan bahwa aspek sustainability benar-benar tertanam dalam strategi bisnis TBS dan akan dilaporkan secara transparan dan berkala, baik di dalam Sustainability Reporting maupun di website.
“Dari sini dapat kami lihat bahwa pendapatan TBS dari portfolio kita yang bersifat sustainable, akan menjadi acuan dari kesuksesan pencapaian TBS2030. Ini contoh bahwa secara strategi bisnis pun akan diukur apakah akan sejalan dengan apa yang telah kami jadikan komitmen dalam TBS2030,” ungkap Nafi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmikan shelter motor listrik Electrum untuk mendukung Presidensi G20 di Bali. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Sementara itu, Sustainability Advisor TBS, Triana Krisandini, menuturkan TBS2030 merupakan cerminan langsung dari visi perusahaan untuk menjadi perusahaan energi terintegrasi dan terkemuka di Indonesia yang berpusat pada sustainability. Selain itu, TBS2030 juga merupakan upaya TBS untuk mencapai masyarakat yang lebih baik dengan menjalani kegiatan usaha yang berfokus pada lingkungan, manusia dan tata kelola yang baik.
ADVERTISEMENT
“Masing-masing dari 12 goals memiliki metric pengukuran yang jelas, dijadikan KPI untuk masing-masing departemen di dalam perusahaan, dan akan dilaporkan di dalam Sustainability Report TBS setiap tahunnya,” pungkas Triana.