Pangkas Impor LPG, Erick Thohir Dukung PTBA Sulap Batu Bara Jadi Gas

30 Januari 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Air Products & Chemicals Inc yang berbasis di Amerika Serikat (AS), pada Rabu malam (29/1) melakukan pertemuan dengan Kementerian BUMN terkait dengan proyek hilirisasi batu bara. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, dan CEO Air Products.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir menyambut baik kesiapan dan komitmen Bukit Asam dan Air Products dalam menjalankan hilirisasi batu bara.
“Kami menyambut baik investasi industri hilirisasi batu bara ini, di mana keberadaan batu bara akan memiliki nilai tambah dan akan sangat membantu ketergantungan Indonesia atas impor LPG, dengan mengubah batu bara menjadi DME,” ujar Erick Thohir dalam keterangan resmi, Kamis (30/1).
Koki menunjukan tabung gas campuran elpiji dengan DME pada pencanangan pembangunan pabrik hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di tambang Peranap PT Bukit Asam di Kabupaten Inhu, Riau. Foto: Antara/M Agung Rajasa
Hilirisasi batu bara diyakini dapat mengurangi nilai impor LPG Indonesia hingga sekitar USD 1 miliar per tahun. Total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini adalah USD 3,2 miliar, dimana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis hulu dan hilir.
Sementara itu, Arviyan Arifin menyatakan bahwa melalui hilirisasi, batu bara berkalori rendah akan diubah menjadi produk lain yang memiliki nilai tinggi dengan menggunakan teknologi gasifikasi.
ADVERTISEMENT
Teknologi ini akan mengkonversi batu bara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME), Methanol, dan Mono Ethylene Glycol (MEG). Proyek hilirisasi batu bara ini direncanakan akan memproduksi 1,4 juta ton DME, 300 ribu ton Methanol, dan 250 ribu ton MEG.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arviyan Arifin. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Saat ini studi kelayakan sudah selesai dan masuk ke tahap FEED dan EPC. Pabrik ini diharapkan dapat beroperasi di akhir 2023.
“Hilirisasi ini sesuai dengan corporate tagline kami Beyond Coal di mana Bukit Asam mulai melakukan transformasi untuk memberikan nilai tambah batu bara dengan mengolah menjadi produk akhir seperti DME, Methanol, dan MEG,” ujar Arviyan Arifin.
Tak hanya Bukit Asam, Air Products juga menyatakan kesiapannya dalam membangun industri hilirisasi batu bara. Pada kesempatan tersebut, Air Products juga menyatakan kesanggupannya dalam hal dukungan pendanaan dari investasi yang diperlukan.
ADVERTISEMENT