Panjang Kabel Laut di ZEE RI 55.069 Km, Setara 45 Kali Jarak Padang-Jakarta

Rencana Kabel Internet Bawah Laut Indonesia-Amerika Utara. Foto: Dok. Facebook

Semrawutnya pemasangan kabel laut dan pipa bawah laut jadi masalah lain yang mengancam wilayah perairan Indonesia. Selain berbagai ancaman lainnya seperti pencurian ikan dengan metode tangkap yang merusak alam.

Pushidros TNI AL mengungkapkan sebagian besar kabel dan pipa di ruang laut Indonesia saat ini dalam kondisi tak tertata. Ada yang sudah tidak digunakan tetapi masih berada di dalam laut, hingga terpasang di luar alur.

Kesemrawutan ini terutama terjadi di zona Laut Natuna, Teluk Jakarta, dan sebagian perairan barat Indonesia. Permasalahan ini kemudian membuat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi membentuk tim nasional alur pipa kabel bawah laut.

Tim ini dikomandoi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebagai ketua harian. Penataan kabel dan pipa ini ditindaklanjuti dengan terbitnya Keputusan Menteri KP Nomor 14 Tahun 2021 tentang Alur Pipa dan Kabel Bawah Laut.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, saat ini terdapat 13 penyelenggara sistem komunikasi kabel laut eksisting. Total panjang SKKL Eksisting di ZEE Indonesia mencapai 55.069 kilometer.

"Data penyelenggara SKKL Eksisting yang sudah ada di Indonesia, ada 13 penyelenggara. Di mana panjang kabel yang masuk ZEE sebesar 55.069 km, sedangkan apabila dihitung penyelenggara di benua lain itu 115.104 km," jelas Direktur Telekomunikasi Kominfo, Aju Widya Sari, dalam diskusi virtual KKP membahas kedaulatan digital di laut, Kamis (12/8).

Berdasarkan hitungan kumparan, panjang kabel di bawah laut ini bila dibandingkan setara dengan 45 kali jarak Kota Padang dengan Jakarta. Aplikasi Google Maps mencatat jarak antara Padang dan Jakarta adalah 1.281 km.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi food estate di Desa Bentuk Jaya (A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4). Foto: Kementan RI

Aju Widya menjelaskan, bandwidth internet saat ini adalah sebesar 7,59 terabyte (TB) per second. Dengan kapasitas SKKL internasional memiliki kapasitas 18,10 TB per second.

Dia memproyeksi dalam lima tahun ke depan kapasitas tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan. BW internet diproyeksikan bakal mencapai 54,95 TB per second. Sementara kapasitas SKKL internasional bakal menyentuh angka 112,60 Tb per second.

Kabel Laut Bisa Picu Konflik

Dalam kesempatan yang sama, Asdep Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kemenko Marves, Muh Rasman Manafi, menyatakan persoalan kabel bawah laut ini bisa memicu konflik apabila tidak dilakukan penataan secepat mungkin.

Konflik pemanfaatan tersebut nantinya bisa berimbas pada kegiatan perikanan tangkap, perikanan budidaya, dermaga pelabuhan, hingga kegiatan pariwisata dan sektor energi laut.

"Karena tidak tertata maka peluang terjadinya konflik pemanfaatan terjadi. Ruang laut saat ini banyak dimanfaatkan apalagi yang di bawah 12 mil," ujar Rasman.