Pariwisata Bali Anjlok Akibat Corona, Kerugian Ditaksir Capai Rp 139 Triliun

25 April 2020 9:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali berjaga di sekitar kawasan wisata Pantai Balangan yang ditutup sementara di Badung, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali berjaga di sekitar kawasan wisata Pantai Balangan yang ditutup sementara di Badung, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Selama ini pariwisata di Pulau Dewata, Bali, dikenal luas di dunia internasional. Tak heran, banyak turis menyambangi Bali yang juga menjadi andalan sektor pariwisata di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun, keadaan tersebut mulai mengalami kendala saat virus corona menyerang banyak negara di dunia. Pariwisata di Bali ikut terdampak serangan virus tersebut.
Akibat penyebaran virus corona, sektor pariwisata Bali berpotensi merugi hingga USD 9 miliar atau setara Rp 139 triliun (kurs Rp 15.500). Wisatawan China yang biasanya ramai datang ke Bali, sementara ini tidak bisa lagi.
"Yang terdampak total untuk leisure kita gara-gara virus ini dari Januari potential loss 2020 kurang lebih USD 9 miliar. Yang paling besar adalah wisata tirta karena kebanyakan wisatawan China, Australia. Hampir setiap hari 9.000-10.000 per tahun," kata Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Ida Bagus Oka Mentru Agung Partha saat diskusi online, Jumat (24/4).
ADVERTISEMENT
Agung menjelaskan, pariwisata Bali mulai terimbas virus ini sejak Februari. Jumlah wisatawan yang berkunjung turun 18 persen. Anjloknya angka kunjungan wisatawan terus terjadi hingga per 13 April lalu, sektor pariwisata Bali turun hingga minus 93,24 persen.
Meski begitu, Agung optimistis Bali bisa bangkit lagi usai virus corona berlalu. Potensi wisatanya besar dibandingkan kota lain di Indonesia, bahkan di dunia.
Pantai Pandawa yang kosong, selama ditutup bagi wisatawan akibat wabah corona, di Kuta Selatan, Bali, Senin (23/3). Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
Menurut hitungannya, potensi pulihnya sektor pariwisata di Bali mencapai 30 persen. Prediksi ini lebih tinggi dibandingkan dunia 26 persen dan Indonesia mencapai 11 persen.
Untuk itu, jika pandemi COVID-19 sudah berakhir, pihaknya akan menggenjot jumlah wisatawan domestik. Setelah itu wisatawan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Hal itu bisa dilakukan kalau semua keadaan sudah normal kembali termasuk tidak ada lagi penutupan penerbangan.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.