Pasca Merger & Efisiensi Bisnis, Pelindo Genjot Nilai Tambah hingga Rp 1,3 T

12 April 2023 18:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Arif Suhartono (tengah) pada Media Gathering di Jakarta, Rabu (12/4/2023). Foto: Akbar Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Arif Suhartono (tengah) pada Media Gathering di Jakarta, Rabu (12/4/2023). Foto: Akbar Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) awalnya terdiri dari empat entitas, yakni Pelindo I, Pelindo II/IPC, Pelindo III, dan Pelindo IV. Usai penggabungan pada tahun 2021 lalu, Pelindo membentuk empat subholding mencakup PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelindo Multi Terminal, PT Pelindo Solusi Logistik, dan PT Pelindo Jasa Maritim.
ADVERTISEMENT
Kepala Grup Manajemen Integrasi Pelindo, Budi Pratomo mengatakan, pasca merger ini Pelindo bisa meningkatkan nilai tambah dari bisnis perusahaan.
"Di tahun 2022 pasca merger, Pelindo Group berhasil mencatatkan penciptaan nilai tambah sebesar Rp 1,3 triliun melalui efisiensi pengeluaran dan peningkatan pendapatan," kata Budi dalam media gathering di Jakarta, Rabu (12/4).
Untuk efisiensi, Pelindo menerapkan single ERP (Enterprise Resource Planning) dalam operasionalnya sehingga dapat menciptakan biaya yang lebih efisien dengan potensi penghematan sebesar USD 228 miliar melalui implementasi dari tahun 2021 hingga 2025 nanti.
ERP merupakan suatu sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan untuk mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan.
Foto udara aktivitas bongkar muat di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Bungkutoko Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: ANTARA FOTO/Jojon
"Implementasi Single ERP telah menstandarisasi proses dan sistem back office serta menghasilkan efisiensi dari aspek konsolidasi hardware, lisensi, dan biaya pendukung yang setara dengan penghematan biaya sebesar Rp 36 miliar per tahun," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam ekspansi industri, Pelindo mengembangkan Benoa Maritime Tourism Hub (BMTH) yang mana itu nanti akan menciptakan multiplier effect mendukung pengembangan ekonomi wisata di kawasan Bali.
Per Maret 2023, total call kapal pesiar yang sandar sebanyak 23 call di mana kapal terbesar yang sandar adalah adalah Kapal Pesiar Jumbo MSC Magnifica dengan panjang/LOA mencapai 294 meter berkapasitas 3.000 orang.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta Pelindo meningkatkan value perusahaan. Menurutnya, Pelindo harus berkolaborasi dengan pihak lain dalam mengembangkan industri di sekitar pelabuhan.
"Contohnya yang berhasil dilakukan Pelindo itu terminal Kijing untuk mendukung peningkatan potensi daerah dan pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal di Kalimantan Barat. Hal ini akan meningkatkan pemerataan pembangunan dan menciptakan lapangan kerja," ucap Erick.
ADVERTISEMENT
Hingga 2025 nanti, Erick menargetkan kontribusi Pelindo kepada negara mencapai Rp 21 triliun. Menteri BUMN juga meminta Pelindo menciptakan nilai tambah dalam bisnis mereka.
"Pelindo memiliki 31 inisiatif strategis yang akan diimplementasikan sejak 2021 hingga 2025. Targetnya harus mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp 5,8 triliun," pungkas Erick.