Pascacuitan Bos BukaLapak, Sri Mulyani Siapkan Dana Khusus Riset

18 Februari 2019 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap menyampaikan keterangan pers terkait Komite Stabilitas Sistem Keuangan. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap menyampaikan keterangan pers terkait Komite Stabilitas Sistem Keuangan. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Seusai pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) BukaLapak Achmad Zaky, mengunggah cuitan bahwa dana riset dan pengembangan atau Research and Development (R&D) Indonesia tertinggal jauh dibanding negara lain, pemerintah berencana mengalokasikan dana khusus R&D.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, anggaran mengenai R&D tersebut tengah dibahas bersama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Saat ini pihaknya tengah mengidentifikasi anggaran yang akan digelontorkan untuk pos tersebut.
"Pertama kita akan mengidentifikasi jumlah anggaran riset, siapa yang melakukan, dan apa nature dari karakter riset itu," ucapnya saat ditemui di Aula Mezzanine Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/2).
Achmad Zaky, CEO dan pendiri Bukalapak. Foto: Bukalapak
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun menginginkan, anggaran R&D itu bisa diakses oleh pelaku usaha seperti Beasiswa LPDP. Sejauh ini pihaknya masih mengkaji mengenai lembaga mana yang akan diberikan kewenangan untuk mengelola dana R&D itu.
"Anggaran pendidikan dan R&D nanti bisa dilakukan semacam LPDP, di mana endowment fund seperti beasiswa. Bentuknya nanti seperti apa dan institusi mana yang mengelola, kami masih akan teruskan (kajian)," papar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Selain akan menganggarkan khusus dana R&D, menurut dia, saat ini pemerintah mendorong Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk menjadi pusat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Tujuannya yakni agar SDM Indonesia bisa lebih berinovasi.
"Kita sudah bicara dengan beberapa perguruan tinggi, termasuk UI, ITB, UGM agar semuanya membuat universitas di Indonesia itu sebagai pusat pengembangan SDM. Membenahi SDM kita dengan membuat mereka menjadi pionir di bidang inovasi," katanya.
Bertemu Jokowi, Achmad Zaky Minta Maaf soal Twit Dana Riset
Pendiri sekaligus CEO Bukalapak, Achmad Zaky, memenuhi undangan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Sabtu (16/2). Zaky memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Jokowi atas twit yang ia publikasi beberapa waktu lalu soal dana riset Indonesia yang kalah besar dibandingkan negara lain.
CEO Bukalapak, Achmad Zaky saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Dia mengapresiasi Presiden Jokowi yang telah meluangkan waktu untuk bertemu dengannnya dan membahas banyak hal untuk memajukan Indonesia secara bersama-sama.
ADVERTISEMENT
"Secara pribadi saya sampaikan maaf kepada bapak (Jokowi-red) dan luruskan juga yang kemarin. Terus selanjutnya saya apresiasi tadi kita diskusi banyak mengenai rancangan pemerintah untuk membuat supaya Indonesia maju," katanya di Istana Merdeka.
Dalam kesempatan ini, Zaky menyampaikan saran kepada pemerintah untuk bersama-sama memajukan sumber daya manusia (SDM) dan mendorong kolaborasi dalam riset inovasi.
Cuitan dana riset yang disampaikan Zaky kemarin, bukan hanya ditujukan kepada pemerintah, tetapi juga ditujukan ke pihak kampus dan swasta, yang semua bertujuan memajukan riset inovasi. Dia mengambil contoh dana riset yang besar di Amerika Serikat, dan digarap secara berkelanjutan oleh pemerintah, swasta, sampai akademisi, dan pada ujungnya memberi efek hebat untuk kemajuan industri di segala sektor.
ADVERTISEMENT
"Saya ajak pengusaha untuk bisa kerja sama dengan universitas dan pemerintah. Yuk sama-sama fokus di SDM," katanya.