Pascaerupsi Gunung Lewotobi, Penerbangan Belum Pulih Maksimal

13 November 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menutupi atap bangunan-bangunan dan pepohonan di Desa Boru, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (11/11/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Debu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menutupi atap bangunan-bangunan dan pepohonan di Desa Boru, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (11/11/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pascaerupsi Gunung Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (12/11) berpengaruh terhadap lalu lintas penerbangan di sekitar pulau NTT.
ADVERTISEMENT
Dampak dari letusan itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Raharjo mengatakan, masyarakat setempat bisa memanfaatkan kapal perbantuan untuk mobilisasi.
Budi bilang, ada lima pelabuhan yang menjadi destinasi kapal perbantuan. Empat diantaranya pelabuhan yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Pelabuhan Sape , Pelabuhan Labuhan Lombok, Pelabuhan Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Bima. Sementara, satu pelabuhan tujuan lainnya merupakan Pelabuhan Benoa yang terletak di Provinsi Bali," tulis Budi yang diterima kumparanBISNIS, Rabu (13/11).
Diketahui, sebanyak 1.668 orang penumpang menggunakan kapal perbantuan untuk mobilitas keluar dari Labuan Bajo. Alternatif mobilitas jalur laut ini dilakukan pasca ditutupnya sejumlah bandara akibat dari erupsi Gunung Lewotobi.
"Berdasarkan data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Bandara Kelas III Labuan Bajo, sejak 10 November hingga 12 November pukul 08.00 WITA, sebanyak 73 kapal perbantuan sudah dikerahkan dan sebanyak 1.668 masyarakat telah menggunakan perbantuan kapal ini untuk transportasi keluar dari Labuan Bajo," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah wisatawan tiba di pelabuhan Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (10/1/2023). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO
Budi Rahardjo mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengutamakan keselamatan dalam mengakses transportasi dari dan menuju Labuan Bajo, baik itu melalui jalur udara, darat, maupun laut. Akses laut dan darat bisa digunakan sebagai alternatif menunggu dibukanya kembali jalur udara.
"Masyarakat dapat memanfaatkan kapal perbantuan terlebih dahulu menuju NTB dan Bali. Setelah itu, mengambil penerbangan melalui dua lokasi tersebut," jelas Budi.

Bandara Labuan Bajo Kembali Ditutup

Bandara Labuan Bajo kembali ditutup per pagi ini, Rabu (13/11). Empat bandara lainnya terpantau masih ditutup akibat terdampak sebaran abu vulkanik serta belum memenuhi aspek keselamatan untuk penerbangan.
Empat bandara tersebut, yakni Bandara Frans Sales Lega, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Bandara H. Hasan Aroeboesman, dan Bandara Soa.
Sebagai tambahan informasi, sejumlah penerbangan rute Jakarta - Bali, dan Jakarta-Lombok, serta rute Bali-Australia juga mengalami pembatalan.
ADVERTISEMENT
"Demi alasan keselamatan, sejumlah maskapai membatalkan penerbangan pada rute-rute tersebut pada hari ini dan kami terus memantau perkembagan terkait hal ini," tutur Budi.