Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pasok Minyak Goreng Curah ke Wilayah Timur RI, Pengusaha Bakal Diberi Insentif
28 Juni 2022 20:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah akan memberikan insentif bagi pengusaha yang mendistribusikan pasokan minyak goreng curah ke wilayah timur Indonesia. Hal ini bertujuan untuk pemerataan distribusi minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag ) Oke Nurwan menyebutkan, insentif yang diberikan berupa tambahan hitungan indeks. Sehingga, perusahaan yang melakukan distribusi tersebut bisa mendapatkan ekspor 5 kali dari angka penyalurannya.
“Angka matriks regionalisasi ini adanya penyesuaian, jadi kalau DMO nya ke satu daerah, misalnya ke Papua, kalau dia menyalurkan 1.000 ton dihitungnya 1.350 ton,” jelas dalam konferensi pers, Selasa (28/6).
Dia melanjutkan, insentif ini dapat menjadi penyemangat bagi para perusahaan atau produsen minyak goreng, sehingga mereka termotivasi untuk menyalurkan minyak gorengnya.
"Angka indeks tersebut jadi penyemangat bagi produsen untuk memasok ke daerah yang disinyalir pasokannya masih kurang," terang Oke.
Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Emil Satria menyebutkan, hingga saat ini terdapat 127 perusahaan program SIMIRAH 2. Secara rinci, 48 di antaranya adalah produsen crude palm oil (CPO) dan 79 adalah produsen minyak goreng sawit.
ADVERTISEMENT
Dalam data yang dipaparkan Emil, sudah banyak perusahaan yang menyuplai minyak goreng di kabupaten dan kota, di antaranya adalah Jakarta, Sumatera Utara, Bali, Banten, dan beberapa wilayah lainnya.
Meski begitu, beberapa perusahaan minyak goreng ini hanya terkonsentrasi di wilayah barat Indonesia. Sedangkan wilayah timur seperti, Maluku dan Papua belum ada sama sekali perusahaan minyak goreng yang melakukan distribusi di sana atau alokasinya 0 ton.
"Dari pengalaman sebelumnya ada beberapa daerah produsen minyak goreng ini terkonsentrasi di Indonesia bagian barat, sebagian di Kalimantan, dan Sulawesi pun sedikit. Sehingga ada daerah yang sampai saat ini masih minimal sekali penyalurannya," ujar Emil.