Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pasokan Terganggu, Harga Minyak Mentah Dunia Naik hingga 13 Persen
24 Maret 2022 9:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pasokan minyak mentah dunia yang terganggu berimbas pada meningkatnya harga minyak tersebut. Meski demikian, para pedagang tetap mempertimbangkan tambahan pasokan, seiring adanya laporan kerusakan di sistem terminal ekspor utama akibat badai di Laut Hitam.
ADVERTISEMENT
Brent, salah satu jenis minyak mentah yang diperdagangkan di dunia mengalami kenaikan sekitar USD 1,06 atau 0,9 persen menjadi USD 122,66 per barel. Minyak di Texas, Amerika bagian Barat meningkat sekitar 79 sen atau 0,7 persen menjadi USD 115.68 per barel pada 0051 GMT. Kontrak AS membuka sesi ini dengan turun sedikit.
Kedua kontrak tercatat naik tajam pada minggu in, dengan Brent naik lebih dari USD 14 atau setara 13 persen sejak Senin. Sementara WTI naik lebih dari USD 10 atau 10 persen akibat kekhawatiran gangguan pasokan dari invasi Rusia ke Ukraina.
Pasar minyak meningkat tajam lebih dari 5 persen pada hari Rabu menyusul laporan bahwa ekspor minyak mentah dari terminal Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) Kazakhstan terhenti akibat badai. Padahal pipa CPC membawa sekitar 1,2 juta barel per hari, terutama minyak mentah Kazakh ke pelabuhan di pantai Laut Hitam Rusia.
ADVERTISEMENT
Wakil Perdana Menteri Rusia mengatakan pasokan minyak bisa dihentikan selama dua bulan. Selain itu, persediaan di AS jatuh turun 2,5 juta barel pekan lalu, sementara persediaan dari Cadangan Minyak Strategis AS turun 4,2 juta barel. Berdasarkan data dari Administrasi Informasi Energi AS, pasar mengharapkan ada sedikit peningkatan pasokan minyak.
Data Energy Information Administration (EIA) mengungkapkan, produksi minyak di AS cenderung stabil di 11,6 juta barel per hari.
"Pasar minyak sangat ketat dan dengan produksi AS yang tetap stabil dan stok terus menurun, harga minyak adalah jalan terbaik" ujar Analis Pasar Senior, Edward Moya di OANDA.
Sementara itu, Presiden AS Biden bertemu dengan sekutu NATO pada hari Kamis dan diperkirakan akan mengumumkan sanksi tambahan terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus".
ADVERTISEMENT