Paviliun Indonesia di Guangzhou Diresmikan

26 Desember 2020 19:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paviliun Indonesia di Guangzhou diresmikan.  Foto: Dok. KJRI Guangzhou
zoom-in-whitePerbesar
Paviliun Indonesia di Guangzhou diresmikan. Foto: Dok. KJRI Guangzhou
ADVERTISEMENT
Guangzhou sebagai kota perdagangan terbesar di wilayah selatan RRC tentu hampir semua orang telah mengetahuinya. Tapi siapa sangka, di kota ini terdapat bangunan bambu yang dibangun dengan desain khas nusantara dan sangat indah, oleh seniman asal Bali? Namanya paviliun Indonesia, terletak di taman burung Nansha sekitar 70 km dari pusat kota Guangzhou.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu, 26 Desember 2020 Duta Besar RI Djauhari Oratmangun didampingi Konsul Jenderal RI di Guangzhou Gustanto, pejabat distrik Nansha, dan pemilik taman burung memotong pita serta membuka tirai papan nama, menandai peresmian Paviliun Indonesia.
Paviliun Indonesia di Guangzhou diresmikan. Foto: Dok. KJRI Guangzhou
Dalam sambutannya, Djauhari menyampaikan bahwa hubungan bilateral RI-RRC mengalami banyak kemajuan penting di mana nilai perdagangan, investasi dan pariwisata terus naik dan kerja sama antar kedua negara juga semakin erat. Peresmian paviliun inipun menjadi sebuah kado indah perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-RRC yang jatuh pada 13 April 2020. Dalam kesempatan itu, Dubes RI memberikan cinderamata berupa kopi luwak Indonesia dan sampul prangko peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kepada pejabat Nansha.
Paviliun Indonesia memiliki tiga lantai, sepenuhnya berbahan baku bambu dan dibangun oleh 11 seniman asal Bali. Di samping desain arsitekturnya yang kental dengan nuansa nusantara, aspek menarik dari bangunan seluas 500 m persegi ini adalah bahan bakunya yang didatangkan khusus dari Yogyakarta dan Bali. Proses pembangunan memakan waktu tujuh bulan, dan selesai pada September 2020. Ke depannya, taman burung bekerja sama dengan KJRI Guangzhou akan memanfaatkan keberadaan paviliun ini untuk promosi seni budaya, pariwisata dan ekonomi Indonesia ke wilayah selatan RRT.
Paviliun Indonesia di Guangzhou diresmikan. Foto: Dok. KJRI Guangzhou
Di pagi yang cerah itu, Dubes RI dan para tamu undangan juga berkesempatan berkeliling menikmati suasana tenang, semilir angin serta melihat pelikan, angsa, merak dan puluhan jenis burung lain yang hidup bebas di taman burung Nansha. Di taman ini nuansa nusantara tidak hanya ditemukan di paviliun saja loh!
ADVERTISEMENT
Ornamen dan perabot banyak yang didatangkan dari Bali. Selain itu toiletnya pun bergaya hotel-hotel bambu dari Bali. Adalah Zhao Yang, pemilik taman yang menjadi sosok di balik itu semua. Beliau memiliki kecintaan besar terhadap bambu, pelestarian alam, serta seni dan budaya Indonesia, khususnya Bali.
Paviliun Indonesia di Guangzhou diresmikan. Foto: Dok. KJRI Guangzhou
Dalam berbagai kesempatan ke Bali dan Yogya, Zhao mengambil inspirasi dari hotel atau bangunan bambu yang dikunjungi dan menggabungkannya ke dalam desain paviliun Indonesia. Maka tak heran jika masuk ke dalam Paviliun kita akan merasa kerasan, seakan berada di kampung Indonesia. Setiap tahun taman burung juga gelar kompetisi desain arsitektur bambu tingkat universitas di ASEAN dan RRT. Karya para finalis lalu dibangun dan dipajang di berbagai titik, menambah keindahan taman ini.
ADVERTISEMENT
Nansha adalah salah satu dari 11 distrik kota Guangzhou, terletak di mulut delta sungai mutiara (Pearl River Delta) tidak jauh dari Shenzhen dan Macao. Di distrik ini terdapat Port of Guangzhou, pelabuhan peti kemas terbesar ke-5 di dunia (tahun 2018 dengan kapasitas angkut 21,87 juta TEU) yang terus berkembang sejak digunakan lebih dari 2.000 tahun yang lalu (era dinasti Qin, 221 SM). Di balik kesibukan kota pelabuhan dengan lalu lalang peti kemasnya, Nansha memiliki keindahan taman burung dan paviliun Indonesia yang patut dikunjungi.