PayLater Makin Digemari, Indodana Incar Lebih Banyak Pengguna Unbanked

9 Oktober 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tren PayLater makin digemari di Indonesia. Terlihat dari pembiayaan yang dikucurkan perusahaan multifinance lebih besar dibandingkan perbankan.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi produk Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan meningkat 40,86 persen year on year (yoy) per Agustus 2024 dengan nilai Rp 18,38 triliun, sedangkan porsi BNPL multifinance tumbuh 89,20 persen dengan nilai Rp 7,99 triliun per Agustus 2024.
Peluang besar ini dimanfaatkan Indodana, perusahaan pembiayaan multifinance untuk lebih banyak menarik pengguna yang tak memiliki akses ke bank (unbanked) untuk mendapatkan pinjaman dengan mudah. Apalagi masyarakat unbanked masih cukup tinggi.
“Cuma kita memang kita sasar yang sifatnya unbanked ya, unbanked itu tadi dibilang ada 67 persen data OJK gitu kan,” kata Direktur Indodana Finance Iwan Dewanto di Jakarta, Rabu (9/10).
Iwan bilang, dalam menyasar segmen unbanked, tantangan yang dihadapi adalah soal selektif terhadap dalam memberi pembiayaan. Walau begitu, secara pasar, segmen unbanked menang lebih luas.
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
“Jadi memang pasar-pasarnya pasti memang kita lebih luas, lebih banyak, cuma tentunya kita ambil yang lebih selektif tentunya, tapi dengan data, jadi data yang disampaikan itu oleh OJK itu pastinya ya kami yakin bisa tumbuh lah, karena memang itu terbuka luas untuk yang PayLater kita,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dengan profil risiko yang lebih tinggi, Iwan menyebut skor kredit bagi para pengguna PayLater juga harus diperkuat.
“Pasti namanya profil risikonya lebih tinggi, namanya unbanked itu mau nggak mau profil risikonya pasti lebih tinggi, pangsa pasar iya di depan mata, nah tapi kita profil risiko, apa namanya, credit scoring kita harus kita perkaya, bahasanya apa ya, kita perkuat lah,” pungkasnya.