Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pedagang Anggap Program Minyak Goreng Rakyat Tak Terlalu Menguntungkan
1 Juni 2022 12:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pemerintah saat ini sedang menjalankan program minyak goreng rakyat. Dengan begitu, meski subsidi minyak goreng dicabut, masyarakat tetap bisa membeli minyak goreng curah dengan harga Rp 15.500 per kg, atau Rp 14.000 per liter di pedagang yang menjadi mitra program tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, program tersebut bagi beberapa pedagang tampaknya bukan sebuah solusi. Mereka menganggap persyaratannya terlalu banyak bagi pelanggan mereka.
"Pernah ditawari (program minyak goreng rakyat), tapi ada syarat KTP. Pelanggan saya gak mau ribet," kata Tono, pedagang minyak goreng curah di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, saat dijumpai kumparan, Rabu (1/6).
Tak hanya Tono, hal serupa dirasakan Asan. Bahkan, Asan menilai selisih keuntungan yang didapat pedagang dari program itu terlalu tipis. Ia mengaku tak dapat untung.
"Minyak goreng rakyat untungnya tipis. Minimal kita jual itu harusnya Rp.2000 per kg. Soalnya untuk biaya pengemasan, karet, plastik. Belum lagi buat bayar anak buah," ujar Asan
Biaya pengemasan juga menjadi alasan pedagang lainnya. Salah satu pedagang memilih tak berjualan minyak goreng curah karena untungnya tak banyak.
ADVERTISEMENT
"Jual minyak goreng curah banyak risikonya daripada untungnya. Yang program pemerintah itu juga gak ada untungnya, belum buat biaya plastik, karet, bayar anak buah. Tipis, gak ada untungnya," ujar dia.
Salah satu pedagang minyak goreng curah di Pasar Cipete, Saini, mengaku walau tak ikut program tersebut, ada pihak yang mengancamnya agar menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 15.500 per kilogram.
"Waktu itu harga di distributor masih mahal, kita juga jual mahal. Ada yang datang mengancam katanya kalau nggak jual sesuai harga pemerintah bakal disegel. Akhirnya saya gak ngisi (stok) lagi, menghabiskan stok lama," kata Saini, pedagang di Pasar Cipete.
Sebelumnya, Direktur Komersial ID FOOD, Ardiansyah Chaniago, menjelaskan pedagang atau pengecer mitra program minyak goreng rakyat akan mendapat harga beli minyak goreng curah seharga Rp 13 ribu per liter dan dapat dijual ke masyarakat dengan harga Rp 14 ribu per liter.
ADVERTISEMENT
"Pengecer dapat margin Rp 1.000 untuk (jual) ke masyarakat. Bayangkan Rp 1.000 dikali 200 liter per hari, artinya dapatnya Rp 200 ribu dikali sebulan, dapatnya Rp 6 juta hanya untuk jualan minyak goreng saja, untuk satu pengecer," kata Ardiansyah saat ditemui di Kecamatan Makasar Jakarta Timur, Selasa (17/5).
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 33 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Curah Rakyat. Aturan itu diterbitkan untuk mengoptimalkan pendistribusian minyak goreng curah yang telah berlaku pada 23 Mei 2022 lalu.
Melalui Permendag ini, pemerintah menjamin ketersediaan minyak goreng curah bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau. Lutfi menjelaskan aturan itu juga mengatur penerapan sistem kontrol siklus tertutup untuk pelaku usaha jaringan logistik yang mendistribusikan minyak goreng curah yang dihasilkan dari Domestic Market Obligation (DMO).
ADVERTISEMENT
Kemudian, permendag ini juga akan memastikan pasokan bahan baku minyak goreng ke pabrik hingga sampai ke konsumen dengan harga Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram. Sementara itu minyak goreng tersebut akan dijual di 10 ribu titik yang ditentukan oleh pemerintah.
“Kita akan menggunakan aplikasi digital untuk memastikan suplai CPO ke produksi kemudian dari produksi minyak goreng sampai penyerahan konsumen menggunakan nomor induk kependudukan (NIK). Dengan demikian kredibilitas, akuntabilitas, dan transparansi akan terjamin,” jelas Mendag Lutfi dalam rilis resmi Kemendag, Rabu (25/5).