Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Pedagang Bersiap Mogok Jualan Pekan Depan, Tak Akan Ada Daging Sapi di Pasar
24 Februari 2022 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Setelah pengrajin tahu tempe mogok produksi akibat mahalnya harga kedelai, kini giliran pedagang daging sapi berencana mogok. Pemicunya harga daging sapi yang semakin mahal, sementara keuntungan pedagang justru menipis.
ADVERTISEMENT
Rencana mogok jualan yang diungkapkan Ketua Umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi, dibenarkan oleh pedagang di sejumlah pasar. “Rencananya kami akan menggelar aksi mogok berjualan mulai Senin pekan depan selama lima hari,” ujar pedagang daging sapi di Pasar Kemirimuka, Kota Depok, Aan, Kamis (24/2).
Menurutnya, aksi mogok jualan dilakukan karena harga daging di rumah potong hewan (jagal) yang terus merangkak naik. Hal ini berimbas pada menurunnya keuntungan yang diraih para pedagang di pasar.
“Untuk harga daging di jagal untuk karkas atau potongan daging berikut tulang sebesar Rp 108 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram,” kata Aan.
Di Pasar Kemirimuka, daging sapi murni saat ini dijual Rp 125 ribu per kilogram. “Saya menjual sebesar Rp125 ribu, itu untungnya sudah sangat tipis,” ucap Aan.
ADVERTISEMENT
Karena dengan kondisi ekonomi saat ini, menurutnya sulit untuk menaikkan harga terlalu tinggi.
Aan mengungkapkan, kenaikan harga daging diakibatkan pasokan sapi impor yang terbatas. Akibatnya jatah untuk pedagang seperti dirinya pun berkurang.
“Biasanya saya dapat tiga ekor sapi, kini dibatasi menjadi dua ekor saja,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan pedagang daging sapi di UPT Cisalak Pasar, Kota Depok, Ujang. Dia menuturkan, kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak sebulan lalu. Harga daging di UPT Cisalak Pasar sebesar Rp 125 ribu per kilogram.
“Memang ada rencana aksi mogok pedagang pada Senin depan, namun kami masih menunggu keputusan paguyuban di sini,” ujar Ujang.
Dia berharap, Pemerintah dapat membantu menyuplai sapi sehingga harga daging sapi mengalami penurunan. Saat ini para pedagang daging di pasar menggunakan sapi impor dibandingkan sapi lokal seperti dari daerah Bima dan Bali.
ADVERTISEMENT
“Kalau sapi dari daerah sana harganya lebih tinggi dibandingkan sapi impor dari Australia,” pungkas Ujang.