Pedagang di Pasar Tanah Abang Minta Menkop Tutup TikTok: Harga Enggak Masuk Akal

19 September 2023 16:50
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki di Gedung Serbaguna Senayan, Jumat (1/9). Foto: Ave Airiza/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluhkan adanya platform belanja online TikTok Shop. Mereka menilai platform tersebut membunuh UMKM Indonesia
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan, jalanan Blok B Pasar Tanah Abang dipenuhi dengan poster 'Tolong pak, TikTok ditutup pak', 'Tolong hapus TikTok Shop' dan 'Kembalikan senyum pedagang'. Tulisan-tulisan itu dipasang ketika Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyambangi Pasar Tanah Abang.
Salah seorang pedagang baju di Blok B Tanah Abang, Anton (36), mengaku sengaja memasang tulisan tersebut di toko miliknya. Sebab, harga barang yang ditawarkan di TikTok sangat murah dibandingkan di mal dan pasar Tanah Abang.
"Minta tolong ke Pak Menteri online shop TikTok berpengaruh banget buat pedagang di sini," kata Anton kepada wartawan, Selasa (19/9).
Anton mengungkapkan, harga barang di TikTok bisa membunuh UMKM karena terlalu murah. Misalnya gamis yang ia jual seharga Rp 100 ribu, di TikTok ada yang menjual gamis serupa seharga Rp 39 ribu.
ADVERTISEMENT
Anton heran mengapa harga yang ditawarkan penjual TikTok Shop jauh lebih murah. Padahal bahan yang digunakan sama.
"Kalau kami bikin sendiri juga tidak masuk harganya, kenapa di online bisa Rp 39 ribu. Itu enggak masuk di akal," ujar Anton.
Anton juga mengeluhkan anjloknya omzet dagangannya. Biasanya, ia mengantongi Rp 20 juta per hari, tetapi dalam beberapa bulan terakhir mengharapkan omzet Rp 2 juta saja sangat susah.
Sementara itu, Anggi (31), mengaku omzet penjualannya turun 90 persen akibat adanya TikTok Shop. "Omzet berkurang sampai 80 persen hingga 90 persen. Biasanya saya dapat Rp 40 juta-Rp 50 juta sehari, sekarang Rp 1 juta saja sulit," kata Anggi.
Anggi mengaku berusaha bersaing dari segi harga dengan TikTok Shop melalui pemberian diskon. Sayangnya, diskon pun tak mampu membuat barang dagangannya laris manis.
ADVERTISEMENT
"Tidak mengerti juga bisa banting harga serendah itu. Kami sudah banting harga juga tak laris-laris," ungkapnya.
Sementara itu, Menkop Teten menilai merosotnya omzet pedagang tersebut disebabkan oleh gencarnya influencer yang mempromosikan produk impor di platform digital seperti TikTok.
"Memang banyaklah influencer atau public figur di kalangan artis yang punya follower banyak mempromosikan produk dari luar," kata Teten di Pasar Tanah Abang Blok A, Selasa (19/9).
"Mungkin ini salah satu yang menyebabkan (omzet) pedagang di offline atau di online yang memang bukan public figur turun," imbuhnya.