Pedagang Jual Daging Kerbau Impor Lebih Mahal 24 Persen Dari Bulog

2 Januari 2017 15:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Daging kerbau di los Pasar Jatinegara. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging kerbau di los Pasar Jatinegara. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Pedagang daging di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur menjual daging kerbau impor dengan merek Alana dan M.K asal India dengan harga Rp 85.000/kg. Harga tersebut lebih mahal 24 persen dibandingkan Perum Bulog yang hanya Rp 65.000/kg.
ADVERTISEMENT
"Beberapa pedagang yang menjual daging kerbau impor dengan harga di atas Rp 80.000/kg adalah jenis daging yang sudah dibersihkan dari lemak, sehingga harga jualnya lebih tinggi," ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementeri Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita kepada kumparan, Senin (2/1).
Dari penelusuran Diarmita, harga jual rata-rata daging kerbau impor asal India di beberapa pasar tradisional bervariasi. Misalnya di Pasar Kramat Jati (Jakarta Timur) dan Pasar Minggu (Jakarta Selatan) harganya antara Rp 80.000-90.000/kg. Sedangkan di Pasar Jatinegara (Jakarta Timur) dan Pasar Mampang (Jakarta Selatan) harganya antara Rp 75.000-80.000/kg.
Daging kerbau segar di los Pasar Jatinegara. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging kerbau segar di los Pasar Jatinegara. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
"Tidak ditemukan pedagang yang menjual daging kerbau impor dengan harga Rp 110.000/kg," tambahnya.
Selain itu berdasarkan pengamatan Diarmita, harga jual daging sapi segar di Jakarta masih cukup tinggi di angka Rp 110.000-120.000/kg. Sedangkan daging sapi beku impor dijual dengan harga rata-rata Rp 90.000-100.000/kg. Jenis lain adalah tetelan yang dijual dengan harga Rp 55.000-70.000/kg.
ADVERTISEMENT
"Harga di atas sudah tidak mengandung lemak atau daging murni," tegasnya.