Pedagang Pasar Dapat Berkah Jualan Online, Omzetnya Capai Ratusan Juta per Bulan

18 Agustus 2022 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang bahan pokok raup ratusan juta setiap bulan dari penjualan online di Pasar Tomang, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang bahan pokok raup ratusan juta setiap bulan dari penjualan online di Pasar Tomang, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Pedagang pasar mendapat berkah saat memanfaatkan platform online sebagai sarana jualannya. Afrizal Rifai, salah satu pedagang bumbu dapur atau bahan pokok di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, mengaku sudah menggunakan aplikasi online GrabMart sejak 14 Februari 2021.
ADVERTISEMENT
Pada awal penggunaan GrabMart, ia mampu meraup keuntungan sebesar Rp 300 hingga Rp 400 ribu setiap bulannya. Seiring berjalannya waktu, kini Afrizal berhasil memperoleh omzet sebanyak Rp 200 juta.
Dengan omzet segitu, Afrizal mampu memperluas lapak dagangannya, membeli rumah, hingga mobil baru. "Sekarang alhamdulillah pembeli sampai 80 persen dari online," kata Afrizal saat ditemui di Pasar Tomang Barat, Kamis (18/8).
Meski begitu, Afrizal mengeluhkan adanya biaya pemotongan yang dikenakan aplikasi hingga 16 persen. Pemotongan tersebut juga berbeda-beda antara sesama pedagang. Ia berharap potongan biaya menjadi perhatian pemerintah, seperti kesetaraan harga untuk setiap pedagang.
"Biaya admin 16 persen, kalau dasar 10 persen. Kenapa tidak disamaratakan saja?," tanya Afrizal.
Pedagang bahan pokok raup ratusan juta setiap bulan dari penjualan online di Pasar Tomang, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Selain itu, pedagang bahan pokok yang menjual cabai, bawang, sayur dan kebutuhan lainnya, Sisca Ria Yunita, pemilik Agung Sayur berhasil mendapatkan keuntungan rata-rata sekitar Rp 80 juta sampai Rp 90 juta dalam sebulan. Namun, ia pernah memperoleh keuntungan hingga Rp 100 juta karena ada platform online.
ADVERTISEMENT
"Kalau dulu sebelum pandemi lebih ramai di online, sekarang semenjak pandemi turun tapi Alhamdullilah pasar sudah mulai ramai. Sekitar 40 persen berbelanja langsung di pasar, sedangkan sisanya 60 persen dari online," terang Sisca.

Mendag Dorong Digitalisasi Pedagang Pasar

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja sama dengan perusahaan rintisan (startup), Grab melalui fitur GrabMart untuk melakukan digitalisasi terhadap pedagang di pasar. Sebelumnya, Tokopedia juga ikut berkontribusi beberapa waktu lalu di Bandung.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau akrab disapa Mendag Zulhas mengaku bahwa GrabMart sudah menjangkau lebih dari 100 pasar dan akan terus bertambah hingga 1.000 pasar di seluruh Indonesia selama 2022. Adapun, Pasar Tomang Barat menjadi salah satu mitra yang melakukan penjualan digital di pasar rakyat.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, platform digital telah mempermudah proses transaksi antara pedagang pasar dengan konsumen. Sebab, transaksi jual beli menjadi lebih mudah dan efisien.