Pedagang Pasar Rawamangun Curhat ke Mendag Harga Garam dan Bawang Bombai Meroket

3 April 2023 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pasar Jaya Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Jaya Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pedagang di Pasar Rawamangun, mengeluhkan mahalnya harga garam dan bawang bombai kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.
ADVERTISEMENT
Upik, pedagang di Pasar Rawamangun menyebutkan harga-harga kedua komoditas ini meroket hingga dibanderol Rp 350.000 per karung, padahal biasanya harga garam hanya kisaran Rp 100.000 per karung. Adapun 1 karung garam berisi 50 kg garam.
Sementara harga satu karung bawang bombai berisi 20 kg, harganya melonjak dari Rp 230.000 per kg, menjadi Rp 600.000 per kg.
"Tolong pak bawang bombai dan garam naiknya tinggi. Luar biasa ini naiknya," kata Upik kepada Mendag Zulhas dan Bapanas Arief, Senin (3/4).
Upik mengaku kenaikan harga garam sudah terjadi sejak 2 bulan lalu. Saat ini garam di tokonya dijual seharga Rp 10.000 per bungkus, walau semula hanya dijual Rp 5.000 per bungkus.
Petani memanen garam di kawasan penggaraman di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (20/4/2022). Foto: Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO
Menanggapi hal itu, Mendag Zulhas mengatakan pihaknya akan mengecek rantai pasok garam ini, karena ia menyebutkan harga garam konsumsi seharusnya tidak semahal itu lantaran bapok tersebut tidak diimpor dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Nanti akan saya cek bareng Pak Arief karena kan garam itu enggak ada yang impor, itu dalam lokal semua," kata Zulhas kepada Upik.
Kepala Bapanas Arief juga menilai tidak masuk akal jika harga garam tembus di atas Rp 5.000 per bungkus.
"Kalau garam nanti oke saya cek karena garam itu sebenarnya angkanya juga enggak mungkin satuan itu di atas Rp 5.000 nanti saya cek. Karena garam itu kalau hujan mahal, tapi kalau panas dia murah," kata Arief.