Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pedagang Sebut Daging Kerbau Impor Kurang Diminati Masyarakat
23 Februari 2018 21:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menanggapi kebijakan tersebut, pedagang pasar tradisional di Jakarta menyebut daging kerbau impor kurang diminati oleh masyarakat . Sebab tekstur daging kerbau dinilai keras, serta beberapa makanan yang berbahan dasar daging sapi tak bisa digantikan daging kerbau.
“Minatnya kurang. Teksturnya keras, juga kalau dipakai untuk membuat makanan seperti rendah, bumbunya enggak bisa meresap ke dalam,” kata Surya, salah seorang pedagang di Pasar Senen Jakarta kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (23/2).
Dia mengungkapkan di Pasar Senen, rata-rata daging kerbau dibanderol dengan harga Rp 95.000–Rp 100.000 per kilogram (kg). Dalam sehari, Surya menyebut, daging kerbau miliknya hanya bisa terjual paling banyak sekitar 30 kg.
Sementara pedagang lainnya, Suyono, mengatakan daging kerbau yang terjual biasanya tidak lebih dari 25 kg. Yang membeli daging kerbau impor adalah para pedagang soto.
ADVERTISEMENT
Suyono berharap impor daging kerbau sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Dia juga menegaskan jika daging kerbau selama ini tidak bisa menurunkan harga daging sapi.
“Harga daging sapi ya dari dulu Rp 110.000 sampai Rp 125.000. Adanya daging kerbau enggak begitu berpengaruh, harga seberapa dari dulu kami di Pasar Senen bisa menjual 150 kg daging sapi per hari,” ucapnya.
Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta per 23 Februari 2018, harga daging sapi di Pasar Senen sekitar Rp 110.000 per kg. Rata-rata harga daging sapi di seluruh pasar tradisional di Jakarta pada hari ini sekitar Rp 111.680 per kg.