Pefindo Beri Peringkat idAAA untuk Laporan Keuangan Mitratel, Outlook Stabil

24 Mei 2022 20:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara telekomunikasi Mitratel. Foto: Mitratel
zoom-in-whitePerbesar
Menara telekomunikasi Mitratel. Foto: Mitratel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat "idAAA" pada kinerja keuangan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Adapun outlook untuk peringkat perusahaan adalah "stabil".
ADVERTISEMENT
Ayuningtyas N.P dan Martin Pandiangan, analis Pefindo mengemukakan, peringkat “idAAA” merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya adalah superior.
“Pefindo memberikan peringkat "idAAA" kepada Mitratel. Dengan outlook untuk peringkat Perusahaan adalah stabil. Peringkat "idAAA" tersebut berlaku sejak 13 Mei 2022 hingga 01 Mei 2023,” ungkap kedua analis itu dalam siaran pers, Selasa (24/5).
Lebih lanjut, peringkat tersebut mencerminkan posisi Mitratel yang sangat kuat. Mitratel memiliki visibilitas pendapatan yang kuat dengan kontrak jangka panjang yang berasal dari pihak klien. “Mitratel memiliki profil bisnis yang sangat kuat disertai profil keuangan yang sangat kuat pula,” jelas kedua analis Pefindo.
Anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ini bergerak dibidang penyewaan menara. Pada 2021, Mitratel berhasil melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan meraup dana sebesar Rp18,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar dana hasil IPO, atau setara dengan 90 persen, dialokasikan untuk pembiayaan belanja modal (capital expenditure/capex), sedangkan 10 persen sisanya dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja.
Hingga kuartal I 2022, Mitratel membukukan laba bersih sebesar Rp 459 miliar. Laba bersih Mitratel pada kuartal I 2022 itu meningkat 34 persen secara tahunan jika dibandingkan sebesar Rp 343 miliar pada periode sama tahun 2021. Dengan demikian, marjin laba bersih juga meningkat, dari 22,3 persen pada kuartal I 2021 menjadi 24,6 persen pada kuartal I 2022.
Pertumbuhan laba Mitratel ditopang oleh meningkatnya pendapatan konsolidasi sebesar 21,5 menjadi Rp 1,870 triliun pada kuartal I 2022. Lebih rincinya, pendapatan konsolidasi Mitratel pada periode ini berasal dari segmen Tower Owned sebesar Rp 1,464 triliun, naik sebesar Rp 282 miliar atau sekitar 24,4 persen year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan sewa menara dan juga peningkatan kolokasi, termasuk dari aset hasil akuisisi menara Telkomsel dan Telkom pada Agustus 2021 lalu.
Selain itu, pendapatan Mitratel dari segmen Tower-Related Business juga melambung sebesar 34,1 persen atau naik Rp 59 miliar, dari Rp 170 miliar menjadi Rp 229 miliar. Peningkatan di segmen ini karena perusahaan memilih peluang-peluang yang lebih menguntungkan.
Selanjutnya, EBITDA Mitratel juga bertumbuh sebesar Rp 322 miliar atau 28,8 persen yoy, mewakili marjin EBITDA Perseroan sebesar 77,1 persen yang meningkat 4,4 basis poin dibandingkan tahun lalu.
Per Maret 2022, Mitratel memiliki dan mengoperasikan 28.577 menara di Indonesia, bertambah 371 menara selama kuartal I 2022. Total portofolio Mitratel ini terdiri dari 12.034 menara di Jawa dan 16.543 menara berada di luar Jawa.
ADVERTISEMENT