Pegadaian Bukukan Pendapatan Rp 11,1 T per September 2022, Tumbuh 3,05 persen

PT Pegadaian (Persero) mencatat pertumbuhan di berbagai lini dalam kinerja keuangan pada 30 September 2022. Adapun pendapatan berhasil tumbuh 3,05 persen menjadi Rp 11,1 triliun pada 30 September 2022.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyebutkan pendapatan mengalami kenaikan sebesar 3,05 persen (year-on-year/yoy) dari periode sebelumnya. Laba usaha sebelum pajak naik 15,96 persen (yoy) atau mencapai Rp 3,1 triliun.
"Kinerja per September kami tetap tumbuh mulai dari Aset, Omzet, OSL Gross, Nasabah CIF, Pendapatan dan Laba Usaha Sebelum Pajak," kata Damar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (30/1).
Menurutnya, aset pegadaian tumbuh 4,74 persen (yoy) atau setara dengan Rp 69,4 triliun dan omzet naik sebesar 8,42 (yoy) menjadi Rp 130,6 triliun. Lalu, OSL Gross tumbuh 5,35 persen (yoy) atau naik Rp 55,9 triliun, nasabah CIF naik 12,42 persen (yoy) atau Rp 21,1 triliun.

Sementara itu, sambung Damar, biaya mengalami penurunan sebesar 1,92 persen (yoy) menjadi 8 triliun. Non performing loan (NPL) turun Rp 2 triliun atau 19,95 persen (yoy) dari periode sebelumnya Rp 2,5 triliun.
Damar mengungkapkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Pegadaian turun 4,82 persen (yoy) dari sebelumnya mencapai 75,50 persen pada September 2021 dan debt to equity ratio juga turun menjadi 1,53 kali di September 2022. Sedangkan, return on assets (ROA) naik 4,66 persen dan return on equity (ROE) naik menjadi 11,78 persen pada September 2022.
"Meskipun pandemi, kami tetap tumbuh, Kemudian, kinerja keuangan bisa ditekan mulai dari ROA naik, ROE naik, DER masih tetap bagus dan kami bisa menurunkan BOPO menjadi 71,86 persen. Ini salah satu dengan adanya holding," pungkasnya.