Pegadaian Tak Mau Tinggalkan Bisnis Gadai

26 Juli 2019 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Pegadaian Cabang Pasar Minggu Jakarta Selatan, jelang Lebaran 2019, Rabu (22/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pegadaian Cabang Pasar Minggu Jakarta Selatan, jelang Lebaran 2019, Rabu (22/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pegadaian (Persero) akan tetap mempertahankan unit bisnis utamanya yakni gadai. Meskipun kini Pegadaian telah memiliki banyak lini bisnis seperti perhotelan dan coffee shop.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, menegaskan masih akan mempertahankan bisnis gadai. Sebab, dia menilai, masyarakat masih membutuhkan gadai.
"Kita enggak akan tinggalkan produk gadai. Pegadaian enggak akan meninggalkan core businessnya yaitu gadai, karena gadai masih dibutuhkan masyarakat Indonesia," ujar Kuswiyoto di Pesonna Hotel, Tugu, Yogyakarta, Jumat (26/7).
Dia menjelaskan, meski kini banyak tantangan di dunia pinjaman, seperti salah satu contohnya fintech, namun menurutnya gadai masih dibutuhkan. Meski begitu, Pegadaian akan terus berinovasi dalam memajukan produknya agar dapat diterima seluruh kalangan.
"Meskipun nantinya komposisinya turun karena produk non-gadai kita kembangkan, tapi secara absolut kita akan pertahankan bisnis core kita, gadai 5 sampai 10 tahun ke depan kita masih pertahankan produk gadai kita, tapi kita kembangkan," tuturnya.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto dalam acara Natinal Gathering and Workshop Pegadaian, Yogyakarta. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Dia juga menyebut, Pegadaian sangat siap untuk mendigitalisasi seluruh layanannya. Namun, dia mengatakan, nasabah Pegadaian sebagian besar merupakan masyarakat yang belum melek teknologi. Untuk itu, pihaknya akan tetap membuat layanan yang ramah dengan masyarakat yang buta teknologi.
ADVERTISEMENT
"Nasabah Pegadaian 60 persen masih ibu-ibu di kampung. Nanti ibu-ibu dikasih HP enggak bisa pakainya, dia malah gagal transaksi kan repot. Jadi intinya gitu. Kami siap mendigital semua produk nasabah, tapi kita masih maintenance," jelasnya.
Sehingga menurutnya, tak tepat jika Pegadaian dianggap ketinggalan oleh perkembangan teknologi. Sebab, Pegadaian akan tetap hadir untuk mayoritas nasabahnya yang masih menggunakan cara transaksi yang konvensional.
"Kita siap karena itu lebih mudah, lebih cepat, lebih murah intinya gitu. Pegadaian masih ndeso. Enggak, kita bisa digitalisasi nasabah kita, tapi kita enggak mau itu, karena konsumen kita sebagian besar masih gaptek. Nanti enggak berani masuk pegadaian mereka kan repot," kata dia.