Pekerja Starbucks AS Dukung Palestina, Manajemen Klarifikasi ke Kadin Israel

25 Oktober 2023 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi barista memakai apron Starbucks. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi barista memakai apron Starbucks. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Starbucks Coffee Company (Starbucks) yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat (AS), merespons serikat pekerjanya di AS yang memberikan dukungan ke Palestina.
ADVERTISEMENT
Executive Vice President and Chief Communications Officer Public Affairs Starbucks, AJ Jones II, mengatakan perusahaan telah mengambil tindakan hukum kepada serikat pekerja yaitu Workers United dan Service Employees International Union (SEIU) dengan alasan penyalahgunaan nama, logo, dan kekayaan intelektual.
Tak hanya itu, Jones juga memberikan klarifikasi melalui surat kepada Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Israel, Duvi Honig, bahwa tindakan serikat pekerja tersebut tidak mencerminkan sikap Starbucks.
"Hari ini, perusahaan mengajukan gugatan di pengadilan federal terhadap Workers United dan Service Employees International Union (SEIU) dengan alasan penyalahgunaan nama, logo, dan kekayaan intelektual kami ketika memposting pernyataan dengan gambar buldoser yang merobohkan sebagian wilayah Israel dan perbatasan Gaza, yang mencerminkan dukungan mereka terhadap kekerasan yang dilakukan oleh Hamas. Perilaku ceroboh dan tercela tersebut harus diatasi melalui sudut pandang keselamatan mitra kami dan kejelasan publik mengenai posisi resmi Starbucks," tulis Jones dalam pernyataannya, Rabu (25/10).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, Starbucks sangat terganggu dengan penyebaran informasi dan gambar-gambar yang digunakan oleh Workers United.
"Kami sangat tidak setuju dengan pandangan yang diungkapkan oleh Workers United, termasuk afiliasi lokalnya, pengurus serikat pekerja, dan mereka yang mengidentifikasi diri sebagai anggota Starbucks Workers United," jelasnya.
"Tidak satu pun dari kelompok ini yang mewakili Starbucks Coffee Company dan tidak mewakili pandangan, posisi, dan posisi perusahaan kami atau keyakinan. Kata-kata dan tindakan mereka adalah milik mereka, dan mereka sendiri," pungkasnya.
Dilansir AP News, pada 9 Oktober 2023 atau dua hari setelah konflik Hamas-Israel memanas, serikat pekerja Starbucks atau Workers United yang juga terafiliasi dengan Service Employees International Union yang berbasis di Philadelphia, memposting di media sosial Twitter atau X “Solidaritas dengan Palestina!". Postingan ini muncul hanya 40 menit, sebelum akhirnya dihapus.
ADVERTISEMENT