Pelabuhan Benoa Bakal Disulap Agar Bisa Disandari Kapal Pesiar

15 Januari 2021 18:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal pesiar Quantum of the Seas Royal Caribbean yang berlabuh di Marina Bay Cruise Centre Singapura. Foto: Edgar Su/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kapal pesiar Quantum of the Seas Royal Caribbean yang berlabuh di Marina Bay Cruise Centre Singapura. Foto: Edgar Su/Reuters
ADVERTISEMENT
Pelabuhan Benoa, Bali, bakal direnovasi sebagai pintu gerbang wisata maritim Indonesia. Dengan renovasi tersebut nantinya, pelabuhan yang dikelola Pelindo III ini bisa disandarkan oleh kapal pembawa turis Cruise atau kapal pesiar.
ADVERTISEMENT
Rencana ini sejalan dengan diluncurkannya Maritime Tourism Hub oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Februari 2020.
Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III, Kokok Susanto, mengatakan saat ini kapasitas dermaga belum memungkinkan untuk disandari kapal pesiar berukuran besar.
"Benoa ini nanti diproyeksikan pintu gerbang wisata maritim di Indonesia. Di mana Benoa akan menata dirinya, kita akan konsentrasikan Bali akan memiliki kawasan pelabuhan untuk tourism di sisi selatan. Ini sekarang baru bisa disandari hanya satu kapal Cruise saja," ujar Kokok saat berbincang dengan Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dalam Indonesia Muda Club, Jumat (15/1).
Rencana tersebut mendapat restu dari pemerintah dengan digelontorkannya penyertaan modal negara sebesar Rp 1,2 triliun untuk Pelindo III.
Wisatawan beraktiitas di kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun yang bersandar di Dermaga Pelabuhan Benoa, Bali, Senin (9/3). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Kokok menjelaskan, dengan adanya suntikan dana tersebut, Pelindo III bakal melakukan pengerukan di laut Benoa. Sehingga memungkinkan kapal-kapal cruise bisa masuk.
ADVERTISEMENT
"Kita dapat PMN Rp 1,2 triliun, akan digunakan untuk pengerukan sampai minus 12. Jalan laut jadi kapal cruise bisa masuk semua, sekarang hanya bisa masuk panjang 286 meter, nanti kapal 300 meter lebih bisa masuk," jelasnya.
Selain memfokuskan sisi selatan Benoa untuk pelabuhan pariwisata, Pelindo III juga akan mengubah sisi utara khusus untuk pelabuhan energi.
Kawasan wisata maritim ini nantinya juga bakal dilengkapi dengan pelabuhan perikanan berstandar internasional melalui kerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan. Termasuk juga nantinya dengan menyediakan tempat bagi produk-produk UMKM.
"Kalau sisi selatan itu untuk tourism, ekosistem yang ada di sini nanti ada dari KKP, ada juga dari Pelni, dan Cruise agen, ada UMKM. Jadi pelabuhan pariwisata, energi, dan perikanan cold chain logistik," pungkas Kokok.
ADVERTISEMENT