Pelaku UMKM Siap Gunakan QRIS, Minta Diedukasi dan Sosialisasi

Pembeli membayar dengan metode scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di warung KE Angkringan, Ampera, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Pelaku UMKM memastikan mendukung transaksi pembayaran menggunakan QRIS. Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero, mengatakan pelaku UMKM memang tidak bisa menolak sistem transaksi secara digital yang saat ini terus berkembang.

“Mau tidak mau, suka atau tidak suka pelaku UMKM harus ikut dalam tata cara perdagangan baru, yaitu salah satunya menggunakan QRIS,” kata Edy saat webinar yang ditayangkan di Youtube Iconomics TV, Jumat (24/9).

Untuk itu, Edy meminta pihak terkait membantu penerapan QRIS bagi pelaku UMKM salah satunya dengan edukasi. Ia mengatakan pihaknya bakal membantu proses sosialisasi dan edukasi tersebut.

“Asosiasi selalu dan selalu berusaha melakukan edukasi. Dan itu edukasinya bukan sekali, dua kali. Tetapi harus secara konsisten berkali-kali, berdampingan terus-menerus,” ujar Edy.

Edy merasa pendampingan tersebut penting agar UMKM terbiasa menggunakan QRIS. Menurutnya, UMKM juga jadi lebih paham manfaat dan kemudahan yang didapatkan saat menggunakan QRIS.

Selain edukasi, Edy menginginkan adanya keberpihakan terhadap pembelian produk dan penggunaan jasa UMKM. Ia merasa keberpihakan tersebut saat ini masih lemah.

“Seberapa besar produk, jasa UMKM yang bisa diserap masyarakat dengan penuh kebanggaan, atau kalau kita mau jujur itu kita dibanjiri produk-produk luar negeri dan ini menjadi tanggung jawab kita semua. Jadi keberpihakan terhadap produk jasa UMKM harus hadir,” ungkap Edy.

Keinginan selanjutnya yang diharapkan Akumindo dalam mendorong penerapan penggunaan QRIS adalah ada juga keberpihakan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran ke UMKM. Ia menuturkan ada 66 penyelenggara yang sudah ada layanan QRIS baik bank maupun non bank. Penyelenggara diminta membantu kemudahan akses permodalan ke UMKM.

“Ada satu yang menjadi concern kami, pelaku UMKM harus secara serius dibantu untuk mendapatkan permodalan. Sehingga para pelaku kita bisa lebih survive di dalam masa sulit ini,” tutur Edy.