Pelatihan Peserta Kartu Pra Kerja Akan Dilakukan Online, Insentif Lebih Tinggi

24 Maret 2020 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Kartu Pra Kerja menjadi salah satu cara pemerintah mengurangi dampak virus corona yang semakin menggila. Adanya virus corona juga berdampak pada mekanisme pelatihan peserta Kartu Pra Kerja dari tatap mula menjadi online.
ADVERTISEMENT
“Kita harus menyesuaikan model pelatihannya untuk mendukung social distancing," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berdasarkan keterangan tertulisnya, Selasa (24/3).
Moeldoko menjelaskan Kartu Pra Kerja yang diluncurkan pada Jumat pekan lalu bertujuan untuk menciptakan keterampilan baru. Ia menegaskan peluncuran program tersebut bukan untuk menggaji pengangguran, tetapi menyiapkan anak muda dengan pelatihan agar siap kerja.
Apalagi, kata Moeldoko, penciptaan lapangan kerja sampai pertumbuhan ekonomi juga jadi melambat karena virus corona. Ia merasa program ini bisa memberikan ruang untuk menahan laju perlambatan ekonomi. Sehingga program pelatihan melalui Kartu Pra Kerja harus digenjot.
"Insentif setelah pelatihan online bisa lebih tinggi dari sebelumnya. Angkanya sedang kita kaji," ujar Moeldoko.
Juru bicara Jokowi - Ma'ruf Amin, Ace Hasa Syadzily menunjukan Kartu Pra Kerja, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Selain itu, pemerintah juga terus mengupayakan agar APBN bisa terserap optimal untuk membantu sektor informal dan UMKM. Kedua sektor tersebut juga terkena dampak langsung virus corona.
ADVERTISEMENT
“Program kartu Prakerja diharapkan menjadi pendorong kebekerjaan dan kewirausahaan agar ekonomi tumbuh kembali," terang Moeldoko.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari mengatakan, besaran insentif akan diputuskan Komite Cipta Kerja. Komite tersebut dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang akan memutuskan berapa besaran insentif, untuk berapa bulan, dan berapa orang pekerja harian sektor informal yang terdampak.
Denni mengungkapkan sejak dirilis pada Jumat pekan lalu hingga hari ini, jumlah pengunjung situs resmi Kartu Pra Kerja di www.prakerja.go.id mencapai 46 ribu lebih pengunjung. Sebanyak 42 persen users berasal dari Jakarta dan Surabaya, dan sebanyak 55 persen users adalah laki-laki.
"Dari analytics diketahui profil demografi pengunjung, 49 persen berusia 18-24 tahun, disusul usia 25-34 tahun sebanyak 33 persen," tutur Denni.
ADVERTISEMENT