Peliknya Masalah di Balik Belum Mulainya Uji Coba Sistem Bayar Tol Tanpa Henti

18 Juni 2023 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba bayar tol tanpa berhenti tahun 2017. Foto: dok. Edoward JC via Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba bayar tol tanpa berhenti tahun 2017. Foto: dok. Edoward JC via Facebook
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sistem bayar tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) seharusnya mulai diuji coba di ruas tol Indonesia awal Juni 2023. Namun, sampai sejauh ini sistem tersebut tak kunjung dijajal.
ADVERTISEMENT
Proyek ini digarap perusahaan asal Hungaria, Roatex Ltd. Zrt, melalui anak usahanya di Indonesia, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). Direktur Utama PT RITS, Attila Keszeg, mengatakan batalnya uji coba di awal Juni 2023 menunjukkan kompleksnya masalah yang harus diselesaikan.
"Terlihat kompleksitas dan interdependensi elemen ini satu sama lain," kata Attila saat dihubungi kumparan, Minggu (18/6).
Atilla mengungkapkan dalam memastikan proyek MLFF berjalan segala persoalan harus diselesaikan. Ia menyebut beberapa persoalan mulai dari perlu persiapan operasionalnya, latar belakang legislasi, penegakan hukum, sistem pusat IT, hingga kesiapan teknis seperti kamera, mobil, perekayasaan, perencanaan, dan sistem cloud.
"Kami perlu mengembangkan perangkat lunak sampai titik tertentu, kemudian Korlantas akan memberikan masukan kepada kami, kemudian regulasinya," ungkap Attila.
ADVERTISEMENT
Attila berharap sistem MLFF bisa segera diterapkan di Indonesia. Ia masih menunggu keputusan pemerintah mengenai pemberlakukan sistem bayar tol tanpa henti.
Lebih lanjut, Attila menganggap penerapan sistem MLFF juga tidak akan memberatkan anggaran dari pemerintah. Ia yakin proyek berskema Design Build Finance Operate Transfer (DBFOT) dengan masa konsesi 9 tahun ini akan membawa Indonesia sebagai salah satu negara pengguna teknologi pembayaran jalan tol paling mutakhir di Asia Tenggara.
“Skema pembiayaan proyek menggunakan retribusi tarif yang dibayarkan pengguna jalan tol sebagai alat pelunasan proyek, sehingga tidak menggunakan uang pihak mana pun di Indonesia saat proyek dilaksanakan. Tidak satu rupiah pun dibelanjakan dari Indonesia,” jelas Attila.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan sambutan saat peresmiaan ruas Tol Jorr 2 Kunciran - Serpong di Gerbang Tol Parigi, Tangerang. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengakui ada masalah internal di proyek MLFF. Namun, ia memastikan uji cobanya tetap dilakukan bulan ini di Jalan Tol Bali Mandara.
ADVERTISEMENT
"Ya lanjut terus, itu kan masalah internal saja. Targetnya Juni ini kalau masih bisa dikaji lagi, kita teruskan saja," kata Basuki kepada wartawan di DPR RI, Rabu (7/6).