Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pelindo III Terbitkan Global Bond Rp 7 Triliun
9 Mei 2018 11:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III kembali menerbitkan obligasi global atau global bond sebesar USD 500 juta atau Rp 7 triliun (kurs Rp 14.000) dengan tenor 5 tahun dan besaran kupon yang dipatok untuk obligasi tersebut adalah 4,5% yang akan jatuh tempo pada 2 Mei 2023. Keberhasilan ini tercapai di saat volatilitas kondisi pasar tinggi di pekan akhir bulan April lalu.
ADVERTISEMENT
Kendati pasar finansial bergerak volatil, Pelindo III mampu melakukan penetrasi pasar dengan eksekusi satu hari saja. Proses ini relatif cepat dan menjadikan Pelindo III sebagai BUMN pertama yang mampu menerbitkan obligasi global tanpa roadshow. Dengan mengumumkan dan menetapkan kesepakatan pada pekan terakhir April, Pelindo III kemudian dapat mengakses pasar.
Menurut CEO Pelindo III Ari Askhara, pemesanan surat utang ini mengalami kelebihan permintaan sebanyak hampir dua kali.
“Kinerja perusahaan menunjukkan impresi yang meyakinkan, sehingga para investor obligasi menaruh kepercayaan yang tinggi untuk perusahaan,” kata dia dalam keterangannya Rabu (9/5).
Surat utang yang diterbitkan menarik minat secara global dengan total 68 akun yang berpartisipasi. Secara geografis, alokasi surat utang ini didistribusikan sebesar 71% ke Amerika Serikat, 14% ke Asia, dan 15% ke Eropa dengan tipe investor 75% adalah fund managers, 8% bank, dan 17% asuransi serta dana pensiun.
ADVERTISEMENT
Surat utang yang diterbitkan akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange. Bertindak sebagai joint lead managers aksi korporasi itu adalah ANZ, Mandiri Sekuritas, dan Standard Chartered Bank.
Penerbitan surat utang ini merupakan cerminan komitmen Pelindo III sebagai BUMN, bersama dengan Pemerintah Indonesia, untuk terus melakukan pembangunan di sektor pelabuhan dan infrastruktur di Indonesia.
Pelindo III selanjutnya akan mengelola dana tersebut untuk membiayai pembelanjaan modal perusahaan yang diperkirakan mencapai Rp 7,25 triliun. Selain itu, perusahaan pelat merah tersebut juga akan melakukan refinancing utang senilai Rp 4,39 triliun dan sejumlah aksi korporasi lainnya seperti rencana pembelian saham perusahaan swasta.
Alokasi belanja modal ini diperuntukkan bagi sejumlah program strategis antara lain pembangunan tahap pertama Terminal Kalibaru Barat, revitalisasi alur dan beautifikasi fasilitas Pelabuhan Benoa, dan pembangunan Terminal Cruise dan Peti Kemas di Gilimas Lombok, pembangunan flyover dan tapper Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB)-Terminal Teluk Lamong.
ADVERTISEMENT
“Pertumbuhan arus kapal dan barang, bahkan mencapai 20% dan peningkatan laba bersih sebesar 35% di tahun 2017 dibanding tahun lalu,” ungkap Ari.
Pencapaian ini didasarkan oleh inisiatif manajemen untuk menerapkan tiga strategi besar, yaitu diversifikasi atau ekstensifikasi bisnis, transformasi budaya yang berfokus pada aspek karyawan, proses serta teknologi, dan efisiensi.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini