Pelindo IV: Ekspor Barang Langsung dari Makassar Bisa 2.000 Box per Bulan

15 Januari 2021 20:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kontainer terparkir di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kontainer terparkir di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelindo IV melihat di Sulawesi ada potensi besar untuk ekspor khususnya dari hasil bumi. Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo IV, I M Herdianta mengatakan, kendala yang mulanya dihadapi adalah tidak bisa langsung mengekspor dari Makassar.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Pelindo IV menangkap peluang tersebut dengan mengajak pihak tekait mau mengekspor langsung dari Makassar. Langkah tersebut sudah mulai diupayakan sejak tahun 2015.
“Itu merangsang supaya pelayaran mau langsung datang ke Makassar ngambil barang dan langsung kirim keluar. Makanya enggak mutar-mutar ke Jawa dulu,” kata Herdianta saat berbincang dengan Arya Sinulingga yang ditayangkan di Youtube Kementerian BUMN, Jumat (15/1).
“Awalnya itu cuma 72 box yang bisa kita ekspor, tapi sekarang alhamdulillah rata-rata tiap bulan sudah 2.000 box yang kita ekspor langsung dari Makassar,” tambahnya.
Petugas mengawasi aktivitas bongkar muat peti kemas di Makassar New Port tahap I. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Herdianta mengatakan kebijakan itu tidak hanya menguntungkan Pelindo IV, tetapi juga para pelaku ekspor. Barang yang dipesan bisa tiba secara cepat ke tempat tujuan. Hal tersebut tentu berdampak kepada bisnis yang dijalankan.
ADVERTISEMENT
“Di sini barangnya bisa dikirim lebih cepat dari Makassar langsung keluar, biayanya lebih rendah, dan bisa mendapatkan pembayaran lebih cepat dari buyernya di sana,” ujar Herdianta.
Herdianta menuturkan selama pandemi COVID-19 operasional di Pelindo 4 masih berjalan normal. Meski begitu, ia mengakui ada yang terdampak seperti penumpang yang turun sampai 50 persen.
“Memang beberapa daerah ada pembatasan sehingga arus penumpang ini drop sampai 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi untuk kapal kita justru tumbuh, kapal yang kami layani dan masuk ke Pelindo IV ini mengalami peningkatan sampai 8 persen,” tutur Herdianta.