Pelindo: Kecepatan Waktu Bongkar Muat Tingkatkan Kinerja di Kuartal I 2022

10 Juni 2022 16:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terminal Peti Kemas Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas. Foto: PT Pelindo (Persero).
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Peti Kemas Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas. Foto: PT Pelindo (Persero).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono mengeklaim kinerja perusahaan kian menunjukkan peningkatan signifikan. Ini terutama terjadi karena proses merger yang telah berjalan selama kurun delapan bulan.
ADVERTISEMENT
Penggabungan ini, kata Arif, membuat aktivitas bongkar muat di sejumlah pelabuhan menjadi lebih cepat. Peningkatan ini diukur dengan parameter boks per kapal per jam dan pengurangan port stay alias waktu sandar kapal di pelabuhan per harinya.
"Transformasi pelabuhan kelas dunia sudah dimulai sejak 2021-20222 pasca-merger tahun lalu," ujar Arif dalam keterangan resminya, Jumat (10/6).
Arif merinci, di terminal peti kemas Belawan, jumlah bongkar muat naik lebih dari dua kali lipat dari 20 boks per kapal per jam menjadi 45 boks per kapal per jam. Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal dapat berkurang menjadi setengahnya, dari dua hari menjadi hanya satu hari.
Peningkatan kinerja yang sama terjadi di TPK Makassar. Kecepatan bongkar muat dari dari 20 BSH menjadi 42 BSH dan waktu sandar juga bisa berkurang dari 2 hari menjadi 1 hari.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Ambon, peningkatan jumlah bongkar muat naik hampir tiga kali lipat, dari 12 boks per kapal per jam menjadi 35 boks. Dampaknya, jumlah waktu sandar dapat terpangkas tajam dari tiga hari menjadi satu hari.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero, Arif Suhartono dalam acara Journalist Gathering, Kamis (19/5/2022). Foto: Pelindo
Bagi Pelindo, semakin pendeknya waktu sandar dan kecepatan bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien, dan trafik kapal jadi meningkat. Ini tergambar dalam kinerja kuartal I 2022, di mana arus kapal mencapai 283 juta GT, 1 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, arus peti kemas juga naik, yakni 2 persen di atas pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal I 2022, arus peti kemas Pelindo mencapai 4,2 juta TEU’s. Arus barang juga naik lebih tinggi, 8 persen di atas tahun lalu, yakni mencapai 37 juta ton.
ADVERTISEMENT
Pelindo meraup pendapatan Rp 7,1 triliun sepanjang kuartal I 2022. Pendapatan ini naik 7 persen dibandingkan kuartal I 2021 (year on year/yoy). EBITDA perusahaan tercatat sebesar Rp 2,2 triliun atau naik sebesar 7 persen (yoy).
Meski begitu, beban yang harus ditanggung perusahaan Rp 5,5 triliun atau naik 17 persen (yoy). Sehingga, laba bersih tercatat sebesar Rp 670 miliar atau tumbuh 46 persen (yoy).
"Kita harus melakukannya bersama-sama karena biaya logistik menyangkut aspek lain seperti transportasi darat dan administrasi," kata Arif.
Muhammad Adji, Direktur Utama SubHolding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menambahkan bahwa pencapaian tersebut bisa diraih karena sinergi antarpelabuhan dan antarwilayah. Misalnya, Pelindo sebelum merger memiliki rencana investasi untuk memenuhi kekurangan peralatan di sejumlah pelabuhan di wilayah Pelindo Regional 4. Saat ini kebutuhan peralatan tersebut dapat dipenuhi dengan optimalisasi aset dari Regional lainnya.
ADVERTISEMENT
"Ternyata, di wilayah Regional 2 ada beberapa peralatan yang masih bagus dan belum optimal penggunaannya, ya kita pindahkan, misalnya, ke Makassar New Port,” kata Adji.
Pada saat ini, kata Adji, tahapan merger sudah masuk transformasi proses bisnis. “Sistemnya kita seragamkan. Kalau dulu di empat wilayah masing-masing punya sistem sendiri, sekarang dalam proses kita integrasikan menjadi satu sistem,” kata Adji.
Dia melanjutkan, pada periode berikutnya, tranformasi akan menyasar pada orang. “Mereka akan kita latih dengan melibatkan teman-teman Pelindo yang sudah biasa bekerja dengan mitra global kita yang menerapkan standar internasional," pungkasnya.