Pelindo Petikemas & Tangguh Samudera Jaya Kelola Pelabuhan Tanjung Priok Bersama

30 April 2024 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta. Foto: dok. PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta. Foto: dok. PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP)
PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), subholding BUMN Kepelabuhanan PELINDO, bekerja sama dengan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) PT Tangguh Samudera Jaya untuk mengelola sebagian area terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Area yang menjadi bagian dari kerja sama meliputi dermaga 303-305 sepanjang 425 meter dan lapangan penumpukan peti kemas seluas 4,5 hektar. Kerja sama antara SPTP dengan PBM Tangguh Samudera Jaya dilakukan melalui pola bangun guna serah (build operate transfer/BOT) dengan jangka waktu selama 25 tahun.
Corporate Secretary SPTP, Widyaswendra, mengatakan kerja sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan pelayanan bongkar muat di area dermaga 303-305.
Nantinya, pihak PBM Tangguh Samudera Jaya diwajibkan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh SPTP, baik dari segi pelayanan operasional, penyediaan alat bongkar muat, serta hal terkait lainnya.
Dalam kerja sama tersebut, SPTP juga mengatur jumlah minimum arus peti kemas dan tingkat kesiapan peralatan operasional hingga 90 persen.
“Pihak mitra akan melakukan investasi di area yang dikerjasamakan berupa peralatan bongkar muat untuk menunjang kegiatan operasional,” ungkap Widyaswendra, Selasa (30/4).
Widyaswendra menambahkan, penetapan PBM PT Tangguh Samudera Jaya sebagai mitra kerja sama dilakukan secara terbuka. Pihaknya telah memasang pengumuman di media massa dan melakukan serangkaian tahapan seleksi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
“Harapan kami dengan kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan para pengguna jasa,” ungkapnya.
Direktur Utama PT PBM Tangguh Samudera Jaya, Firman Kartasasmita, mengatakan pihaknya akan berinvestasi pada peralatan bongkar muat selama masa kerja sama dengan SPTP.
Alat bongkar muat yang dimaksud berupa empat unit alat bongkar muat peti kemas di dermaga (quay container crane/QCC) dan 8 unit rubber tyred gantry crane (RTG) atau alat bongkar muat peti kemas di lapangan penumpukan.
“Kami akan memastikan semua hal yang diatur dalam perjanjian kerja sama dapat kami penuhi, mulai dari investasi hingga pemeliharaan objek yang dikerjasamakan hingga berakhirnya masa kontrak sesuai jangka waktu yang telah ditentukan,” kata Firman.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio