Pelindo Sebut Perusahaan Asing Lirik Divestasi Tol Cibitung-Cilincing

3 Juli 2024 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Arif Suhartono saat ditemui di Hotel JW Marriott, Rabu (22/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Arif Suhartono saat ditemui di Hotel JW Marriott, Rabu (22/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Arif Suhartono, mengatakan divestasi proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) dilirik beberapa perusahaan termasuk dari asing.
ADVERTISEMENT
Arif mengatakan, Pelindo akan melepas 65 persen kepemilikan saham di proyek tersebut. Dia menargetkan aksi korporasi ini rampung di tahun 2024.
"(Perusahaan yang tertarik) ada dalam negeri dan luar negeri. Ya sudah mulai agak jauh komunikasinya," ungkapnya saat ditemui di kompleks parlemen, Rabu (3/7).
Meski demikian, dia enggan membeberkan perusahaan mana saja yang sudah melakukan penjajakan untuk mencaplok saham Pelindo dari proyek JTCC.
Arif memperkirakan nilai divestasinya sekitar Rp 5 triliun, namun nilai tersebut masih berpotensi berubah. Dengan divestasi tersebut, dia memastikan beban utang Pelindo akan turun sekitar Rp 8 triliun, sebab utangnya tidak lagi dikonsolidasikan kepada Pelindo.
Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Arif menjelaskan mengapa Pelindo masuk ke bisnis jalan tol. Sejak tahun 2015, Pelindo memiliki kepentingan pada akses masuk dan keluar kawasan hinterland Pelabuhan Tanjung Priok, di mana 60-70 persen kargo berada di sisi timur Jakarta.
Suasana proyek jalan Tol Cibitung-Cilincing. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Kita masuk ke sana hanya untuk memastikan jalan itu jadi, setelah jalan itu jadi, tidak ada niat Pelindo untuk mempertahankan maka akan kita lepas. Kami harap selesai di 2024 dan saat ini jalan sudah selesai," tutur Arif.
ADVERTISEMENT
Arif mengatakan investasi pembangunan jalan tol tersebut memakan dana hingga Rp 9 triliun. Pelindo, kata dia, tidak melepas seluruh kepemilikan karena masih membangun proyek jalan tol lain yang terhubung ke JTCC.
"Investasinya sekitar Rp 9 triliun, jadi ini yang akan didivestasi 65 persen karena kami masih melanjutkan proyek lain yaitu New Priok Eastern Acces yang akan menghubungkan Kalibaru dengan jalan tol ini," pungkasnya.
JTCC memiliki panjang total 34,76 kilometer terdiri dari empat seksi yakni Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih (3,03 km), Seksi 2 Telaga Asih-Gabus (10,1 km), Seksi 3 Gabus-Tarumajaya (14,35 km) dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing (7,66 km). Tol ini menghubungkan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1 dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
ADVERTISEMENT
Keseluruhan Seksi JTCC sudah beroperasi secara fungsional sejak 1 April 2023. JTCC dibangun dan dioperasikan oleh PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP), yang dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia. Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL).