Pelindo Terminal Petikemas Tanam 55.000 Bibit Mangrove di Surabaya

30 Mei 2023 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur SDM PT Pelindo Terminal Petikemas, Ady Sutrisno, bersama stakeholder Pelabuhan Tanjung Perak saat menanam mangrove di Surabaya (30/5). Foto: dok. Pelindo
zoom-in-whitePerbesar
Direktur SDM PT Pelindo Terminal Petikemas, Ady Sutrisno, bersama stakeholder Pelabuhan Tanjung Perak saat menanam mangrove di Surabaya (30/5). Foto: dok. Pelindo
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pelindo Terminal Petikemas memulai komitmen penghijauan area pelabuhan dengan menanam 55.000 bibit mangrove di Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/5).
Area tersebut bersebelahan langsung dengan Terminal Teluk Lamong yang merupakan bagian dari perseroan. Bibit mangrove ditanam di area seluas 5 hektar.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, mengatakan penanaman bibit mangrove tersebut merupakan wujud komitmen perseroan melalui program Pelindo Peduli dalam mendukung pelabuhan hijau yang dicanangkan oleh pemerintah.
Menurutnya, perusahaan telah memiliki rencana penghijauan di sejumlah area pelabuhan. Jumlah bibit mangrove yang akan ditanam sebanyak 125.000 dengan total luas 31 hektar.
Adapun bibit mangrove dipilih karena bermanfaat bagi masyarakat pesisir sebagai habitat ikan sekaligus penahan abrasi. Selain itu, perusahaan juga akan menanam 2.700 pohon sepanjang tahun 2023.
"Penanaman di Surabaya hari ini adalah yang pertama sebagai penanda dimulainya penghijauan pelabuhan di lingkungan PT Pelindo Terminal Petikemas. Setelah dari Surabaya, penghijauan akan dilanjutkan dengan penanaman mangrove di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara dan rehabilitasi terumbu karang di area Kepulauan Seribu," kata Widyaswendra.
Dalam proses pelaksanaan program penghijauan, PT Pelindo Terminal Petikemas melibatkan seluruh anak perusahaan dan juga para pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat. Menurutnya, keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan sebagai wujud hubungan perusahaan yang harmonis.
Program penanaman bibit mangrove juga akan dilakukan di sejumlah area pelabuhan lainnya. Foto: dok. Pelindo
Program pelabuhan hijau juga dilakukan melalui elektrifikasi peralatan pelabuhan. Hal itu merupakan upaya untuk mengurangi pencemaran udara yang selama ini lekat dengan lingkungan pelabuhan.
Saat ini, sebagian besar peralatan pelabuhan sudah dioperasikan dengan tenaga listrik. Bahkan, di beberapa pelabuhan, kapal yang bersandar di dermaga dapat memperoleh pasokan dari sambungan listrik atau shore connection.
Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin, mengapresiasi langkah PT Pelindo Terminal Petikemas dalam upaya perbaikan lingkungan melalui penanaman mangrove di lingkungannya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa kepedulian perusahaan tidak hanya sebatas pada lingkungan, tapi juga terhadap masyarakat setempat. Khusnul mencontohkan terdapat kampung binaan dan perbaikan gizi bagi anak stunting.
"Bentuk kemitraan dan kolaborasi seperti ini harus terus dibina dan dijaga dengan baik untuk kepentingan dan kemajuan bersama," ungkap Khusnul.
Adapun PT Pelindo Terminal Petikemas merupakan bagian dari group PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang berperan sebagai subholding pengelola bisnis peti kemas.
Perseroan dibentuk pasca integrasi Pelindo yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2021. Saat ini, PT Pelindo Terminal Petikemas mengelola 27 terminal peti kemas.