Pelita Air Masuk Holding BUMN Wisata dan Aviasi, Siap Mengudara di 2022

9 Februari 2022 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi maskapai Pelita Air Services. Foto: https://www.instagram.com/pelita.air/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi maskapai Pelita Air Services. Foto: https://www.instagram.com/pelita.air/
ADVERTISEMENT
Maskapai Pelita Air dipastikan bakal kembali mengudara pada tahun 2022. Ini disampaikan Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney, Dony Oskaria.
ADVERTISEMENT
Dony mengungkapkan, kehadiran maskapai penerbangan pelat merah ini masuk dalam salah satu sub-klaster program yang dikerjakan holding BUMN wisata dan aviasi itu.
"Airlines kita akan launching di medium servis tahun 2022 ini. Yaitu Pelita Air Services kita akan masuk ke medium services airlines," ujar Dony dalam acara Rakernas II PHRI pada Rabu (9/2).
Menurut Dony, bakal mengudaranya maskapai pelat merah diharapkan dapat mengisi kekosongan jumlah pesawat. Terlebih lagi lantaran banyaknya maskapai yang mengalami turbulensi imbas pandemi COVID-19.
"Kita harapkan kehadiran Pelita Air tidak mengganggu jumlah traffic yang mengisi, melakukan konektivitas, dan juga dunia pariwisata Indonesia," tuturnya.
Selain akan meluncurnya Pelita Air, khusus untuk klaster aviasi, Dony mengungkapkan bahwa pemerintah juga melakukan restrukturisasi bandara. Terutama bandara-bandara yang digunakan oleh tamu-tamu Presidensi G20.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, kata Dony, bandara yang selama ini hanya berfokus pada improvement, akan menjadi services company. Holding BUMN wisata dan aviasi yang baru dibentuk pemerintah ini, lanjut Doni, merupakan induk usaha pertama yang berbasis ekosistem. Ini berbeda dengan berbagai holding yang sudah ada yang digabungkan berdasarkan kesamaan bisnis atau anak usaha.
Sedangkan di dalam holding ini, terdiri dari berbagai sektor yang dihubungkan dalam satu ekosistem. InJourney diisi oleh BUMN aviasi, maskapai pelat merah, hingga perhotelan.
"Kita ada Angkasa Pura, jadi seluruh airport Indonesia bergabung. Nantinya ada Garuda, Citilink, kemudian kita akan introduce airlines medium class, Pelita Air Services," pungkas Doni.