PELNI Belum Jual Tiket Penumpang Lagi, Fokus ke Angkutan Logistik

8 Mei 2020 12:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KM Kelud, kapal berkapasitas 2000 pax milik PELNI Foto: Dok. PELNI
zoom-in-whitePerbesar
KM Kelud, kapal berkapasitas 2000 pax milik PELNI Foto: Dok. PELNI
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan sudah mulai siap-siap mengudara setelah Kementerian Perhubungan memperbolehkan beberapa pihak dengan syarat tertentu bisa naik pesawat di tengah pembatasan operasional transportasi.
ADVERTISEMENT
Namun, kondisi tersebut belum membuat PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT PELNI langsung menjual tiket penumpang. PELNI masih tetap fokus pada pelaksanaan angkutan logistik karena adanya penghentian sementara kegiatan operasional angkutan penumpang sejak 24 April 2020.
"PELNI berkomitmen untuk selalu taat dan tunduk pada aturan Pemerintah. Mengacu pada Permenhub 25 tahun 2020, dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini Pelni masih belum membuka penjualan tiket dan belum melayani perjalanan angkutan penumpang dengan kapal penumpang dan PELNI kini fokus pada angkutan logistiknya," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Yahya Kuncoro, saat dihubungi kumparan, Jumat (8/5).
Yahya menjelaskan, seluruh kapal penumpang milik Pelni tengah dipersiapkan mengangkut logistik untuk memastikan kebutuhan bahan pokok di seluruh wilayah Indonesia dapat terpenuhi.
Penumpang turun dari Kapal Pelni KM Labobar. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Untuk urusan logistik, Yahya mengatakan kapal penumpang PELNI punya kapasitas 50 persen yang dapat dimaksimalkan mengangkut muatan kontainer logistik seperti dry maupun reefer container, general cargo. Beberapa kapal juga mampu mengangkut kendaraan.
ADVERTISEMENT
"Sudah terdapat lima kapal kami yang beroperasi untuk membawa muatan, yaitu KM Gunung Dempo, KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Egon, dan KM Sinabung," ujar Yahya.
KM Gunung Dempo melayani rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - Ambon - Sorong - Jayapura - Sorong - Makassar - Surabaya - Tg. Priok. Sementara KM Ciremai melayani rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - Ambon - Sorong - Biak - Jayapura - Sorong - Namlea - Surabaya - Tg. Priok.
KM Dobonsolo melayari rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - Ambon - Sorong - Serui - Jayapura - Sorong - Ambon - Namlea - Surabaya - Tg. Priok. KM Egon melayani rute Surabaya - Lembar - Waingapu (PP).
ADVERTISEMENT
Sebagai kapal jenis ro-ro, angkutan logistik KM Egon tetap berjalan dengan catatan membawa surat keterangan sehat dari dinas kesehatan maupun KKP setempat. KM Sinabung menggantikan rute KM Kelud, yakni Tg. Priok - Kijang - Batam - Belawan (PP) hingga 14 Mei 2020. Selanjutnya kapal akan melaksanakan portstay di Tanjung Priok.
Terkait dengan pelaksanaan operasional kapal penumpang untuk masyarakat umum, Yahya menuturkan pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah.
“Jika nantinya diperbolehkan untuk mengangkut penumpang kembali, kami tetap akan melaksanakan prosedur terkait pencegahan penyebaran virus di atas kapal yakni dengan menyertakan surat keterangan kesehatan, penggunaan masker, dan aturan-aturan lainnya sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI," ungkap Yahya.
Sementara itu, khusus kapal perintis, PELNI mempersiapkan delapan kapal beroperasi untuk mengangkut penumpang dan logistik, yaitu Sanus 46, Sanus 52, Sanus 48, Sanus 78, Sanus 86, Sanus 109, Sanus 92, dan Sanus 83.
ADVERTISEMENT
Kapal perintis ini diperkenankan untuk dapat mengangkut penumpang karena fungsinya yang mengantarkan masyarakat antar pulau terutama untuk daerah terluar dan terpencil dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku dan sesuai dengan Permenhub nomor 25 Tahun 2020.
PELNI juga mempersiapkan enam kapal perintis untuk beroperasi khusus mengangkut logistik, yaitu Sanus 68, Sanus 106, Sanus 103, Sanus 87, Sanus 107, serta Sanus 97.
PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.
Selain angkutan kapal penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P di mana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 4 kapal barang, 8 kapal tol laut serta 1 kapal khusus ternak.
Sebagai catatan, untuk mendukung penanganan COVID-19 di Indonesia, kapal PELNI juga siap untuk membawa tenaga medis hingga muatan logistik seperti APD dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk daerah-daerah dalam menangani pasien.
Selain itu, sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 4 Tahun 2020, kapal penumpang PELNI akan melayani perjalanan bagi yang berkaitan dengan pelayanan pertahanan, keamanan, dan ketertiban umum, pelayanan kesehatan, pelayanan kebutuhan dasar, pelayanan pendukung layanan dasar, dan pelayanan fungsi ekonomi penting.
Perjalanan pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat atau perjalanan orang yang anggota keluarga intinya sakit keras atau meninggal dunia, repatriasi Pekerja Migran Indonesia, WNI, pelajar atau mahasiswa yang berada di luar negeri, dan pemulangan orang dengan alasan khusus oleh pemerintah sampai ke daerah asal akan dilayani sesuai ketentuan yang berlaku.
ADVERTISEMENT